Mohon tunggu...
Eko S Nurcahyadi
Eko S Nurcahyadi Mohon Tunggu... Akuntan - Penulis, Pegiat Literasi, aktivis GP Ansor

Aktivis di Ormas, Pegiat Literasi, Pendididikan di Pesantren NU, Profesional Muda

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Ruwahan dan Peningkatan Kesadaran Rohani Masyarakat

11 April 2020   17:48 Diperbarui: 22 April 2020   18:56 171
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto dokumen pribadi
Foto dokumen pribadi
Makin memadati jadwal kegiatan bulan Saban juga umum dilakukan akhirus sanah (tutup tahun) lembaga-lembaga pendidikan keagamaan non formal. 

Pesantren-pesantren, madrasah-madrasah, diniyah-diniyah, TPQ-TPA dan forum-forum pengajian lainnya bergantian mengadakan haflah tasyakur lil ikhtitam. Inilah yang membuat malam atau siang di bulan Saban tak pernah sepi dari rupa-rupa kegiatan tradisi dan agama.
Pada acara keagamaan bercita rasa budaya ini juga memuat makna mendalam. Pengaruhnya terrepresentasi dalam pola hidup yang jauh dari kemubaziran (pemborosan) dan kemudharatan (kerugian).

Rasa gembira setelah selesai menjalani tugas penting ta'lim wa muta'alim (belajar dan mengajar agama) satu tahun ajaran cara mengekspresikannya juga tak lepas dari kemanfaatan. Tak seperti selebrasi pada umumnya melalui ekspresi kegembiraan yang melenakan.

Apa yang ada pada bulan Saban atau bulan Ruwah merupakan perpaduan sempurna antara ritus-ritus agama dan budaya. Ketika pesan sakral dalam agama berasimilasi secara apik dengan tradisi hasilnya adalah pengukuhan nilai universalitas yang tahan lama.

Kesahduan dalam keheningan dan kohesivitas dalam keragaman sosial sulit terjadi tanpa platform budaya yang menyediakan rupa-rupa ritus bersama untuk semua segmen masyarakat. 

Kesadaran sebagai makhluk rohani dan berjiwa sosial yang signifikan peningkatannya menjadi modal penting ketahanan masyarakat dari ancaman krisis akibat gempuran budaya asing melalui kemajuan teknologi informasi.

Kenaikan level ruhani masyarakat pada umumnya juga berkorelasi pada ketenangannya dalam menghadapi ancaman bencana lainnya. Termasuk tingkat akurasi mensikapi merangkaknya grafik epidemi virus covid19**

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun