Curug Putri Akhirnya tiba juga di Curug Putri, curug setinggi 20 m ini tampak kecil debit airnya mungkin karena musim kemarau, meski demikian kesejukan airnya saat kami merendam kaki mampu menanggalkan letih yang menyelimuti sekujur tubuh. Di sini kami memuaskan diri berendam, berfoto dan di area dimana biasa untuk mendirikan tenda kami lihat pendaki gunung yang menjerang air untuk menyeduh kopi dengan menggunakan air dari curug. Sekitar 30 menit kami di curug sebelum memutuskan untuk turun karena matahari mulai condong ke barat.
Pendaki gunung Untuk menuruni jalan berbatu ini dibutuhkan teknik dan nyali yang besar dan ekstra hati-hati mengingat sepeda kami hanya sepeda XC biasa bukan sepeda DH. Seat post sudah diturunkan habis dan kami pun mulai nenuruni jalan berbatu besar dan curam. Guncangan yang keras cukup menyakitkan pergelangan tangan, dan beberapa kali kami harus berhenti saat berpapasan dengan pendaki gunung yang akan naik ke atas. Para pendaki ini biasanya menuju kawah dan bermalam di sana untuk melihat sunrise, kawah di puncak Pulosari masih sejauh 1 km lagi mendaki dari Curug Putri. Jika waktu naik ke curug kami membutuhkan 1 jam untuk jarak 1.4 km, kali ini untuk turun cukup 15 menit dengan DH melibas batu-batu besar. Setiba di pos gerbang Curug Putri kembali kami beristirahat sejenak untuk melemaskan pergelangan tangan yang terasa pegal dan kesemutan , sambil menurunkan adrenalin yang mengalir deras saat DH tadi.
DH Akhirnya kami kembali ke Pandeglang dengan onroad melalui jalan Mandalawangi sejauh 20 km dalam waktu 45 menit. Rasa puas menepis rasa lelah dan menambah jumlah curug dan gunung yang kami kunjungi dengan bersepeda. Setiba di parkiran di CAS Waterpark kami pun mandi dan berendam di kolam sebelum berbenah dan kembali ke Serpong. Sampai jumpa di trip berikutnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H