Mohon tunggu...
Eko Romeo Yudiono
Eko Romeo Yudiono Mohon Tunggu... Freelancer - Menulis itu Indah

Menulislah karena dengan menulis kamu akan belajar mensyukuri nikmat Allah SWT. Dengan menulis kita juga akan menyadari bahwa pengetahuan kita sesungguhnya ibarat setetes air di lautan bila dibandingkan dengan keangungan Allah SWT. Wallahu A'lam Bishawab.

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Evan Dimas is Persija

12 Januari 2020   10:43 Diperbarui: 13 Januari 2020   05:25 698
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Rekrutan anyar Persija Evan Dimas menjadi salah satu trending topic bagi pecinta sepak bola nasional. Menjadi trending bukan hanya label Evan sebagai pemain tim nasional. Melainkan juga rivalitas antar suporter. Sudah menjadi rahasia umum, suporter Persija (Jakmania) dan Persebaya (Bonek) kurang akur.

Nah, sebagai produk internal Persebaya, Evan Dimas justru memilih Persija sebagai pelabuhan barunya musim 2020. Apakah Evan salah? Jelas tidak. Di era sepak bola modern, para pemain bebas menentukan tim yang akan dibelanya. Pemain juga bebas berpindah dari satu klub ke klub lainnya. Bahkan klub rival. 

Contohnya, pemain Brasil Ronaldo Luis Nazario de Lima. Striker tajam ini pernah bermain untuk Barcelona 1995-1996. Pada 2002-2007, pemain yang pernah membawa Brazil juara Piala Dunia 2002 itu berseragam Real Madrid. Madrid dan Barcelona adalah dua klub raksasa yang rivalitasnya sudah mendunia. Sah-sah saja kok.

Jika Evan yang pernah berseragam Persebaya ketika bermain di kompetisi Indonesian Premier League (IPL) musim 2010-2011, kini arek Ngemplak, Surabaya itu bermain untuk Persija.

Apakah Evan tidak ingin membela Persebaya lagi? Saya yakin meski saya bukan dukun, pemain 24 tahun itu pasti ingin berseragam Green Force julukan Persebaya. Tapi jika manajemen Persebaya tidak berkomunikasi secara intens, apakah akan menjadi salah Evan? Tentu tidak. 

Sebagai pemain profesional, Evan yang musim sebelumnya berkostum Barito Putra berhak menentukan pilihannya. Meski sebenarnya dalam lubuk hati Evan, saya yakin seyakin-yakinnya bahwa ia ingin membela tim tanah kelahirannya.

Bermain di Stadion Gelora Bung Tomo yang berjarak hanya "dua kali kentut" dari rumahnya. Stadion yang dikelilingi tambak jika difoto dengan angle yang pas, seperti dikelilingi oleh danau.

Evan sudah tanda tangan semusim dan berjanji akan memberikan 100 persen bahkan 1000 persen untuk Persija, tim yang sangat serius menginginkannya. Jika ada Bonek atau suporter Persebaya yang tidak terima atau dalam bahasa Suroboyo-an maido Evan itu juga menjadi hak mereka. 

Karena sejatinya, suporter adalah orang yang memberikan dukungan, sokongan, dan sebagainya (dalam pertandingan dan sebagainya) menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia.

Jadi, ketika Evan memutuskan berseragam Persija, tentu dia akan mendapatkan dukungan dari The Jak, suporter Persija. The Jak saya yakin pasti akan memberikan dukungan terhadap penampilan Evan di lapangan  nanti.

Irlan, salah satu suporter garis keras Persija dalam unggahannya di media sosial memberikan pesan khusus kepada Evan.

"Bermainlah dengan bangga demi lambang Monas di dada, maka kau kami bela. Keep fighting and survive @evhandimas."

Statemen ini menunjukkan bahwa suporter Persija akan menjaga Evan sepenuh hati. Karena Evan adalah keluarga besar Persija yang patut dijaga dan dibela.

Sepak bola memang bukan sekadar rupiah. Lebih dari itu, sepak bola juga terkandung nilai-nilai sportivitas di dalamnya. Di antaranya, saling menghargai juga menghormati.

Jika Evan telah menentukan jalan dengan memilih Persija sebagai tim barunya, maka seharusnya suporter lain juga respect terhadap apa yang dilakukan Evan. 

Sebab, sejatinya, Evan adalah pemain profesional yang juga mempunyai harapan dan asa untuk menentukan masa depannya. Juga ada keluarganya yang menjadi tanggung jawabnya. 

Menghakimi Evan dengan menyebutnya materialistis dan sebutan jelek lainnya, justru menunjukkan sikap yang kurang elok. Karena sejatinya, sepak bola bukan hanya hal-hal materialistis tapi terkandung nilai-nilai luhur di dalamnya. 

Apalagi sejak junior Evan adalah aset nasional. Jika dia bermain bagus tentu Indonesia juga akan bangga, karena kehebatan pemain muaranya juga adalah tim nasional. 

Selamat Evan karena menjadi bagian dari salah satu tim besar di Indonesia. Doa terbaik untuk kesuksesanmu. Tunjukkan bahwa engkau pantas berseragam Macan Kemayoran, Persija Jakarta. Evan Dimas Darmono is Persija. (*)

*Penulis adalah Media Officer Persija 2018 (Juara Liga 1).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun