"Bermainlah dengan bangga demi lambang Monas di dada, maka kau kami bela. Keep fighting and survive @evhandimas."
Statemen ini menunjukkan bahwa suporter Persija akan menjaga Evan sepenuh hati. Karena Evan adalah keluarga besar Persija yang patut dijaga dan dibela.
Sepak bola memang bukan sekadar rupiah. Lebih dari itu, sepak bola juga terkandung nilai-nilai sportivitas di dalamnya. Di antaranya, saling menghargai juga menghormati.
Jika Evan telah menentukan jalan dengan memilih Persija sebagai tim barunya, maka seharusnya suporter lain juga respect terhadap apa yang dilakukan Evan.Â
Sebab, sejatinya, Evan adalah pemain profesional yang juga mempunyai harapan dan asa untuk menentukan masa depannya. Juga ada keluarganya yang menjadi tanggung jawabnya.Â
Menghakimi Evan dengan menyebutnya materialistis dan sebutan jelek lainnya, justru menunjukkan sikap yang kurang elok. Karena sejatinya, sepak bola bukan hanya hal-hal materialistis tapi terkandung nilai-nilai luhur di dalamnya.Â
Apalagi sejak junior Evan adalah aset nasional. Jika dia bermain bagus tentu Indonesia juga akan bangga, karena kehebatan pemain muaranya juga adalah tim nasional.Â
Selamat Evan karena menjadi bagian dari salah satu tim besar di Indonesia. Doa terbaik untuk kesuksesanmu. Tunjukkan bahwa engkau pantas berseragam Macan Kemayoran, Persija Jakarta. Evan Dimas Darmono is Persija. (*)
*Penulis adalah Media Officer Persija 2018 (Juara Liga 1).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H