Masalah lain selain kualitas, kuantitas, untuk debit air keluar di DAS Batu gantung 1925: 130L/det, kini 2014-2016: 5L/det. Mengapa demikan, karena hutan negara sudah menjadi permukiman (dampak dari berbagai peristiwa dan ribetnya penegakkan hukum).
Pencemaran mata air bersih banyak tercemar di Kota Ambon karena hulunya digunakan untuk mandi cuci masyarakat. Pencemaran sungai, pantai, teluk.
Masalah banjir di Kota Ambon:
- Drainase tidak berjalan baik
- Dasar sungai yang relatif sama
- Jarak antar sungai dekat
- Perubahan tata guna lahan yang signifikan.
Intensitas hujan yang meningkat tajam, curah hujan yang ekstrim. Tetapi di Kepulauan Aru yang mengandalkan air tanah, persediaan airnya sudah habis, banyak sumur sudah ditutup tidak difungsikan.
Presentasi penutupan lahan hutan yang snagat berfungsi daya dukung wilayah ini berkurang. Kajian berbasis DAS, ada 4560 DAS (kurang dari 1 ha sampai dengan DAS luas besar).
Peta kelerengan Provinsi Maluku didominasi kelerengan 45% (Ambon, Buru, Seram). Topografi ini jika tidak sebanding dengan kondisi tutupan lahan, maka akan mengancam terjadinya bencana.
Beberapa tempat di Ambon yang subur, dengan batang pohon yang besar sekali (seukuran 2 kali pelukan orang dewasa) sudah habis, kondisi ini menyebabkan terjadi longsor. Perubahan tanah terjadi saat cuaca ekstrim terutama saat kemarau panjang sehingga mudah sekali terjadi pergerakan tanah.
Secara teori penanaman tanah yang baik akan terlindungi ternyata tergerus semua. Peta sebaran lahan kritis Maluku ditandai warna merah, warna ini kondisi lahannya sangat kritis, ini menjadi dasar dampak bencana banjir. Longsor dan banjir tersebar hampir di semua Maluku. Salah satu contoh data tahun ini di Malteng terjadi banjir yang begitu hebat.
Peta risiko bencana dari BNPB secara umum rendah. Tapi dari kajian yang kami (Unpatti) lakukan, misal terjadi kekeringan di Maluku Tengah 2004-2008. Kondisi tutupan lahan, topografi, kondisi tanah. Ini mendorong pergerakan tanah dan bencana. Peta Ancaman bencana banjir hasil dari indikator bencana banjir dan kaitan kondisi aktual yang diperoleh.
Peta ancaman abrasi perlu ada kajian khusus terkait aspek sosial masyarakat dalam mendorong terjadinya bencana, disamping terjadinya perubahan iklim yang mendorong cuaca ekstrim.
Rakapitulasi bencana di Maluku: tanah longsor, kebakaran hutan (di beberapa tempat terkait El Nino anomaly iklim, cuaca ekstrim berkepanjangan, kebiasaan masyarakat membakar hutan sehingga terjadinya karhutla); dan jenis bencana lainnya.