Majelis Ta'lim Masjid Babussalam Diskusi Edukasi Lingkungan Hingga Biopori (dokemen P3E Suma)
P3E Suma, Makassar-Sebanyak tiga puluh orang dari Majelis Taklim Masjid Babussalam Perumahan Bumi Permata Sudiang kunjungi Kantor P3E Suma, mempelajari konsep pembuatan Lobang Resapan Biopori, Bank Sampah, IPAL hingga penerapan Kantor Berbudaya Lingkungan atau Eco Office, Selasa (5/9/2017). Secara resmi dibuka Ir. Darhamsayah (Kepala P3E Suma).
Dihadapan peserta Ir. Darhamsyah, M.Si (Kepala P3E Suma) menjelaskan, "Eco office adalah kantor berbudaya lingkungan. sejak tahun 2010 sudah mendapat sertifikat. Intinya adalah bagaimana menghadirkan percontohan atau leading by example, ini sering diingatkan oleh Sekjend KLHK, pimpinan itu harus menjadi contoh. Di kantor ini mempunyai mini arboretum." Jelasnya.
"Sejak mendapat sertifikat ISO: 14000 sebagai kantor berbudaya lingkungan, berkembang menjadi edukasi lingkungan hidup dan kehutanan. Siapa saja yang mau belajar ekosistem hutan, pengenalanm mengenai taman nasional, pintu terbuka melalui surat atau menelpon nanti kita atur sesuaikan."Imbuhnya.
"Intinya kurangi emisi gas, pelihara jaga hutan. Mari sama-sama kita menjaga lingkungan serta semua sumber daya alam yang ada di mulai dari diri sendiri. jangan kita melakukan kerusakan di muka bumi."Pungkas Darhamsyah.
"Sejarahnya wallace school ini masuk di 200 inovasi terbaik dari 1000 inovasi seluruh indonesia. Dengan itu pula diharapkan meningkatkan nilai Reformasi Birokarasi di KLHK dan mudah-mudahan dengan demikian Tunjangan Kinerja (Tukin) KLHK akan naik. Karena semua ada hubungan dengan hal tersebut." Terang Kabag. Tata Usaha.
Sekjen pernah menyampaikan, "Bagaimana cara kita memelihara konservasi sumber daya alam kita, sehingga tidak perlu repot-repot mengeluarkan biaya mahal-mahal untuk memperbaikinya, dengan mendapatkan udara yang bersih, jernih supaya diri kita lebih halus dari pada menggunakan yang buatan, dan itu dikatakan juga oleh Syahrul Yasin Limpo (Gubernur Sulawesi Selatan)."Ucap Abidin
"Kalau kita mau melihat perbedaan orang dengan lingkungannya yang baik dengan lingkungannya tidak baik, lihat saja ibu-ibunya, kalau ibu-ibunya berarti lingkungannya bagus. Artinya mereka itu keluar dari daerah hutan yang masih bagus atau perawan dan sebagainya. Tetapi begitu keluar wajahnya langsung kusut itu berarti dari lingkungan yang tidak bagus. Itulah kaitannya dengan wallacea school."Tutup mantan Kepala Balai Libang Manado ini.
Pengelolaan lingkungan hidup atau konsep pembuatan lubang resapan biopori disajikan Kepala Sub Bagian Tata Usaha Ir. Sutirta Rumansyah, M.Si. Sajian ini mendapat perhatian serius dari ibu-ibu Majelis Ta'lim. Pada pemaparannya, "bagaimana cara membuat lubang resapan biopori ituuntuk membuat tanah berpiopori. Dalam pemuatannya sebaiknyatidak memasukan paralon yang dbuat lobang, biarkan jazad renik membuat pori-pori secara alami dalam tanah. Di kantor inipembuatan lubangnyaitu tidak memakai paralon agar terlihat alami dan lebih ramahlingkungan." Jelasnya.
Pada kunjungan lapangan tersebut, ibu-ibu ini begitu bersemangat mencoba membuat lobang resapan biopori untuk diimplementasikan di halaman Masjid dan halaman rumah.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI