Mohon tunggu...
Eko Prasetyo Wibowo
Eko Prasetyo Wibowo Mohon Tunggu... Jurnalis - Admin

seorang karyawan yang mempunyai minat dalam menulis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Sarat Pengalaman, inilah Tokoh Pengganti Presiden Aspek Indonesia

2 Agustus 2024   07:03 Diperbarui: 2 Agustus 2024   07:12 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bro Fahrizal (kanan) Ketua Umum SP. Linfox dan Bro Rusdi Presiden ASPEK INDONESIA 2024-2028 sumber : Media SP. Linfox

Rabu 31 Juli 2024
@sekretariatserikatpekerjalinfox

Seling 3 hari menjabat sebagai Presiden ASPEK INDONESIA yang baru Bro Rusdi, sapaan akrabnya langsung mengunjungi Afiliasi ASPEK INDONESIA pertamanya ke Serikat Pekerja Linfox di Jababeka Cikarang. Kunjungan dari Bro Rusdi yang sekaligus Mantan Sekjend Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) menyebutkan bahwasannya Serikat Pekerja Linfox merupakan bagian terpenting dari Afiliasi Aspek Indonesia saat ini.

Kampanye Kurang tapi bisa jadi Presiden ASPEK INDONESIA ?

Last minute saya diminta dan dicalonkan oleh beberapa teman-teman serikat buruh dan mereka bergerak tanpa saya sadari bergerak mencari dukungan untuk saya. Selain itu karena Bu Mirah Sumirat ada batasan dua periode maka teman-teman serikat buruh mencari figur untuk melanjutkan eksistensi organisasi dan juga mewujudkan misi besar kaum buruh Indonesia.

Bro Fahrizal (kanan) Ketua Umum SP. Linfox dan Bro Rusdi Presiden ASPEK INDONESIA 2024-2028 sumber : Media SP. Linfox
Bro Fahrizal (kanan) Ketua Umum SP. Linfox dan Bro Rusdi Presiden ASPEK INDONESIA 2024-2028 sumber : Media SP. Linfox

Apa Visi Misi Bro Rusdi?

Berangkat dari kondisi hari ini posisi buru sangat lemah di mata negara di mata pemerintah dan di mata pengusaha dan ini yang menjadi PR besar karena 10 tahun Jokowi berkuasa kebijakan pemerintah tidak pro terhadap kaum buruh dan negara lebih berpihak kepada pengusaha dan PR kita adalah bagaimana presiden kita saat ini harus bisa memutuskan kembali kebijakan-kebijakan negara yang merugikan kaum buruh. Karena apa saya ingat ketika di akhir era SBY berkuasa di 2013 atau 2012 upah minimum itu naik rata-rata 20% atau 30% bahkan pak SBY sempat mengatakan bahwa sudah saatnya Indonesia meninggalkan kebijakan upah murah nah tiba-tiba setelah ganti presiden padahal pejabat di kemena kerja sama dirjennya masih sama tapi kebijakan berubah total maka dari itu kebijakan perburuhan itu sangat dipengaruhi oleh kepala negara. Maka dari itu kekeliruan negara dalam hal ini adalah pak Jokowi salah mengambil kebijakan terhadap kebijakan perburuhan ini membuat buruhnya hidup dalam kesengsaraan. Ketika diberlakukan upah murah maka dampaknya daya beli jatuh ketika daya beli masyarakat jatuh maka otomatis para UKM tidak bisa bangkit kenapa karena para UKM ini sebagai informal sangat bergantung kepada pekerja formal karena kalau pekerja ini kalau upahnya cukup maka daya belinya naik.

Bro Alfasah (Kiri) dan Bro Rusdi Presiden ASPEK INDONESIA 2024-2028
Bro Alfasah (Kiri) dan Bro Rusdi Presiden ASPEK INDONESIA 2024-2028

Tanggapan tentang Fenomena GEN Z?

Segala sesuatu punya jalan keluar kalau bahasanya begini tidak ada sawah yang tidak bisa digarap setiap sawah bisa digarap tergantung petaninya. Maka dari itu untuk menghadapi gen z ini para pengurus ini harus mempunyai wawasan yang luas dulu dan pemikiran yang luas sehingga bahasa untuk mereka bukan hanya sekedar bahasa untuk instruksi tapi dibuka tentang kondisi objektif yang sedang terjadi hari ini dengan pemuda dan dengan keluarganya. 

Tim PUK SP Linfox Bro Rusdi Presiden ASPEK INDONESIA 2024-2028
Tim PUK SP Linfox Bro Rusdi Presiden ASPEK INDONESIA 2024-2028

Tembok besar kaum buruh

10 tahun ini tentang kegiatan buruh strategi aksi emang kita menghadapi tembok besar kita sudah berusaha semaksimal mungkin ternyata kita kalah di hati memang kita harus sadari dan mengakui bahwasannya sehebat-hebatnya kita ada yang jauh lebih hebat. 

Apa Kunci Perubahan?

Untuk perubahan itu kuncinya tentang pemahaman. Pemahaman ini dicapai dengan cara kita harus banyak belajar dengan diskusi dengan kajian tentang banyak hal tentang perburuhan tentang politik perguruan ekonomi perburuhan dan lain-lain. Maka dari itu saya akan menguatkan lembaga-lembaga, program-program kajian diklat untuk menjadi pondasi dasar kalau ujung tombaknya ada advokasi dan brigas.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun