Palu, 10 April 2020
Penulis : Eko Prasetyo (Chi Gieta Rudi Prasetyo)
[OPINI]
Pelaksanaan Sistem Pembelajaran secara daring (online) ditengah wabah Virus Corona (COVID-19), antara siap atau tidak siap. Kurang lebih satu bulan sudah para pelajar telah melaksanakan proses pembelajaran dari rumah (secara online), hal ini merupakan langkah Pemerintah dalam upaya memutus mata rantai COVID-19 di Indonesia, regulasi ini diambil dengan melihat perkembangan penyebaran virus ini yang terus mengalami peningkatan.
Penerapan Sistem Pembelajaran Secara online ini masih menimbulkan banyak pertentangan dan perdebatan khususnya di kalangan Mahasiswa. Bagaimana tidak dengan adanya regulasi ini justru hanya membebani pelajar khususnya yang berada di kalangan ekonomi rendah, selain telah mengeluarkan biaya untuk pendidikan selama 1 (satu) semester mereka kembali harus terbebani dengan pengeluaran yang dibutuhkan untuk melaksanakan kuliah daring ini.
Pembelajaran secara online pun mengharuskan para pelajar untuk lebih berwawasan seputar Teknologi Informasi, siap atau tidak siap hari ini kita telah memasuki Era Revolusi industri 4.0 namun yang menjadi urgensi adalah Sumber Daya Manusia (SDA) yang kita miliki belum mampu untuk menghadapi itu, sehingga ketika muncul suatu kebijakan yang melampaui kemampuan dari masyarakat, hal yang lumrah ketika penolakan dan ketidak efisienan akan regulasi itu terjadi.
Disaat yang seperti sekarang, harusnya pemerintah hadir untuk memfasilitasi masyarakat agar regulasi yang ada dapat berjalan dengan efisien. Namun kenyataannya Pemerintah pun tidak siap akan hal itu.
Ini menunjukkan wajah asli sistem pendidikan di Indonesia, mengapa hadir sebuah regulasi yang tidak dibarengi oleh kesiapan pemerintah untuk membantu masyarakat agar regulasi yang dikeluarkan berjalan baik ??? Di tengah situasi COVID-19 seperti saat ini, seharusnya pemerintah fokus dalam mengusung strategi yang akan diambil kedepannya utamanya dalam sektor yang sangat urgen seperti pendidikan. Kata siap tidak siap lebih cocok untuk diberikan kepada Pemerintah, Siap atau tidakkah pemerintah hadir membantu masyarakatnya di tengah kondisi seperti ini. Hal yang harusnya pemerintah segerakan ialah bagaimana memberikan solusi kepada pihak pengajar dan para pelajar untuk dapat tetap menjalankan proses belajar mengajar di tengah wabah COVID seperti ini, tanpa harus membebani pengajar dan pelajar itu sendiri.
Andai pemerintah sigap dalam hal ini, mengapa tidak ketika Pemerintah menganggarkan dana untuk membantu para pelajar yang mengalami kesulitan dalam persoalan ekonomi ketika inigin melaksanakan pembelajaran secara online, sehingga dapat meminimalisir tekanan kepada para pelajar.
