Mohon tunggu...
eko pramono jati
eko pramono jati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

NAMA: EKO PRAMONO JATI NIM: 46118210032 MATA KULIAH: PENDIDIKAN ANTI KORUPSI DAN ETIK UMB NAMA KAMPUS: UNIVERSITAS MERCUBUANA NAMA DOSEN PENGAMPU: APOLLO, PROF. DR, M.SI.AK.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Etika Jawa Kuna Berbasis Kearifan Lokal tentang Alam dan Budaya

6 Mei 2023   02:17 Diperbarui: 6 Mei 2023   02:26 795
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Buwono Agung" adalah gelar kehormatan yang diberikan kepada raja-raja di Keraton Kasunanan Surakarta dan Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat, dua kerajaan di Indonesia yang masih ada hingga saat ini. Gelar ini berasal dari bahasa Jawa yang secara harfiah dapat diterjemahkan sebagai "Yang Agung dan Mulia" atau "Yang Agung dan Luhur". Gelar ini menunjukkan bahwa pemegangnya memiliki status yang sangat tinggi dan dihormati di masyarakat Jawa.

"Buwono Alit" adalah gelar kehormatan yang diberikan kepada putra mahkota atau pangeran di Keraton Kasunanan Surakarta dan Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat, dua kerajaan di Indonesia yang masih ada hingga saat ini. Gelar ini berasal dari bahasa Jawa yang secara harfiah dapat diterjemahkan sebagai "Yang Muda dan Mulia" atau "Yang Muda dan Luhur". Gelar ini menunjukkan bahwa pemegangnya merupakan pewaris takhta dan memiliki posisi penting dalam struktur pemerintahan Keraton.

"Buwono Langgeng" adalah istilah dalam

bahasa Jawa yang memiliki arti "kekal abadi" atau "selalu ada". Istilah ini sering digunakan dalam konteks kekuasaan raja-raja di Keraton Kasunanan Surakarta dan Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat, yang dianggap sebagai penjaga kestabilan dan keberlangsungan masyarakat Jawa. Gelar "Buwono Langgeng" juga bisa diberikan sebagai penghormatan untuk raja-raja yang dianggap telah berhasil mempertahankan kestabilan politik, sosial, dan budaya di wilayahnya dalam jangka waktu yang lama.

Ambeging adalah istilah dalam bahasa Jawa yang merujuk pada arah atau posisi. Sementara itu, setiap kata yang mengikuti "Ambeging" merujuk pada elemen atau fenomena alam tertentu. Secara umum, istilah-istilah tersebut dapat diartikan sebagai berikut:

- Ambeging Lintang: arah atau posisi yang berkaitan dengan bintang atau langit.

- Ambeging Suryo: arah atau posisi yang berkaitan dengan matahari atau sinar matahari.

- Ambeging Rembulan: arah atau posisi yang berkaitan dengan bulan atau sinar bulan.

- Ambeging Angin: arah atau posisi yang

berkaitan dengan angin atau hembusan angin.

- Ambeging Mendhung: arah atau posisi yang berkaitan dengan awan atau udara yang bergerak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun