"Tentu," jawab Abu Nawas tenang, "Tapi, lihat saya. Apakah saya menjajakkan kaki di atas tanah? Tidak, saya sedang berenang. Saya di dalam air."
Pengawal itu tidak dapat membantah Abu. Jadi, mereka enyah dan pulang ke istana untuk melaporkan apa yang sudah mereka saksikan. Sang Sultan menjadi penasaran dengan alasan Abu tak meninggalkan negeri ini, karenanya, ia memanggil Abu. Abu datang ke istana berdiri di atas egrang.
"Abu, aku tentu akan menghukummu karena kau tak mengindahkan apa yang kubiang. Dan sekarang, lihat kau! Kau berjalan di atas egrang macam bocah. Apa kau gila?" ujar Sang Sultan berpura-pura marah.
"Saya ingat tepatnya apa yang engkau katakana, Baginda," jawab Abu dengan tenang. "Tadi pagi saya mandi di kolam, jadi saya pasti tidak berdiri di atas tanah. Dan sejak kemarin saya berjalan dengan egrarng. Jadi engkau lihat, saya tak menjajakkan kaki di atas tanah."
Sang Sultan tak dapat berkata apapun. Ia pikir bahwa Abu Nawas benar-benar cerdas. Ia lantas menawarkan Abu Nawas minuman. Abu menjadi Bahagia dan cengar-cengir.
Pare, 01 Agustus 2021
Catatan: Diterjemahkan dari buku berjudul Abunawas and King Aaron, retold by Sugeng Heriyanto, Cetakan ke-9, diterbitkan Kanisius pertama kali pada 2000.
Eko Nurwahyudin, alumni Hukum Tata Negara UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI