Mohon tunggu...
Eko Nurwahyudin
Eko Nurwahyudin Mohon Tunggu... Lainnya - Pembelajar hidup

Lahir di Negeri Cincin Api. Seorang kader Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Rayon Ashram Bangsa dan Alumni Program Studi Hukum Tata Negara UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Motto : Terus Mlaku Tansah Lelaku.

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Koes Plus, Ramadan dan Cakra Manggilingan

22 April 2021   21:26 Diperbarui: 22 April 2021   21:50 2416
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Berbeda dengan kebanyakan orang, baik Ramadan maupun tidak play list teratas dan tersering musik saya tetap Koes Plus. Untuk urusan musik bulan Ramadan saya meniru puasa ular. Tidak mendengarkan music di jam-jam yang sekiranya produktif dan berpotensi mengganggu, mengendorkn produktifitas saya dan mendengarkan di jam-jam ketika saya malas untuk mendongkrak ide, semangat kerja saya.

Mengapa Koes Plus bukan Maher Zain?

Tidak ada yang salah dengan musik yang dibawakan Maher Zain atau penyanyi, musisi musik religi. Hanya saja Koes Plus, baik musik maupun liriknya cocok bagi saya yang orang kampung. 

Liriknya sarat akan nasihat, kadang-kadang juga humor dalam gaya parikan atau berpantun, sederhana, begitu polos tanpa metafora yang berlebih. Iramanya, membuat energik bagi lagu-lagu seperti Omah Gubuk, Til Kontal Kanthil, Surak Sorgung, Jamane. Bagi beberapa judul seperti Ayah, Maria, Doa Suciku iramanya bahkan bisa mengajak kita bersimpatik, sedih.

Melalui lirik-lirik yang sarat kritik, nasihat itulah saya menemukan poin penting bahwa Koes Plus tengah menyiarkan hakikat berpuasa pada pendengarnya. Berpuasa, awas terhadap kecongkakan, kedigdayaan, kemalasan, keteledoran, kesombongan, keegoisan. 

Berpuasa untuk eling atau ingat terhadap Tuhan Yang Menciptakan Waktu, Yang Menciptakan Hidup sehingga kita senantiasa bersemangat, bersosial, tidak menghina sesama, gotong-royong, ulet, teliti dalam bekerja. Syiar-syiar hakikat puasa itu sangat kentara dalam lagu-lagunya seperti Kolang-Kaling, Tul Jaenak, Ojo Podo Nelongso, Kembang Enceng-Enceng.

Pagupon omahe dara

Wetan-kulon akeh segara

Nyambut gawe ojo sembrono

Mengko mundhak uripe sara

 

Lang kaling konco, diirisi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun