Semesta Jawa Yang Terlipat
Judul       : Dunia Mistik Orang Jawa
Penulis      : Capt. R.P. Suyono
Penerbit     : LKiS
Cetakan     : Ketiga, Maret 2009
Tebal       : vii + 280 halaman
ISBN Â Â Â Â Â Â : 979-97853-6-7
Keunikan semesta atau alam raya ialah berumur lebih lama daripada manusia. Sebagai mahluk yang diberkahi kemampuan berfikir, manusia dengan keterbatasan usianya, kerap melakukan pencarian jawaban atas pertanyaan-pertanyaan ganjil yang muncrat, berserakan di semestanya. Uniknya, jawaban-jawaban sesaat dari permenungan kesemestaan itulah yang belakangan diterima menjadi pengetahuan umum atau common sense suatu masyarakat bahkan menjadi kepercayaan di suatu wilayah. Hasil permenungan tersebut dalam disiplin ilmu antropologi kemudian dikenal seperti, konsep ketuhanan, sistem religi, sistem budaya, sistem sosial.
Pendek kata, keunikan alam raya telah ikut serta mempengaruhi keunikan alam pikiran manusia. Artinya, alam pikiran tidak dapat dihancurkan selama alam semesta tidak hancur. Adapun cara untuk menjaga umur alam pikiran awet yakni dengan mewarisi satu generasi ke generasi melalui tradisi yang berkelanjutan, sejarah lisan dan sejarah tertulis.
Dengan mengetahui alam pikiran manusia yang hidup di suatu wilayah geografis, medan politik, sosial, budaya atau disebut masyarakat inilah pembaca dapat menyesuaikan perilakunya ketika singgah di suatu wilayah -- seperti peribahasa dimana bumi dipijak, di situ langit dijunjung. Buku karya Capt. R.P. Suyono yang berjudul Dunia Mistik Orang Jawa merupakan rekaman yang sangat apik mengulas alam pikiran manusia Jawa. Sebelum Suyono, semesta Jawa dipotret oleh seorang Javanolog Belanda bernama Van Hien pada sekitar 1920-an.
Suyono membagi semesta Jawa dalam enambelas Bab diantaranya tentang sejarah masyarakat Jawa, pembagian masyarakat jawa dan keunikan beberapa agama dan keyakinan yang dianutnya, konsep tentang ketuhanan, upacara ritual, benda ritual, roh-roh, konsep perjalanan manusia setelah mati. Pembacaan yang cermat terhadap buku ini, tidak akan membuat pembaca merasakan sensasi bosan seperti di museum tua atau di pasar loak atau di toko barang antik. Pembacaan yang cermat justru dapat menimbulkan pemahaman khazanah mistik Jawa, perkembangannya dan pergolakan politik di dalamnya.