Mohon tunggu...
Eko Noruliyanto
Eko Noruliyanto Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Magister Manajemen Universitas Wisnuwardhana Malang

Belajar dan belajar

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Peningkatan Disiplin Kerja PNS melalui Pelatihan dan Pengembangan

27 Desember 2023   11:00 Diperbarui: 27 Desember 2023   11:23 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Worklife. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

PNS atau pegawai negeri sipil merupakan bagian dari aparatur negara dan mempunyai peranan penting dalam menjalankan fungsi negara. Sebagai PNS, PNS mempunyai kewajiban melaksanakan tugasnya dengan penuh tanggung jawab dan profesional, sehingga disiplin pelayanan bagi PNS sangatlah penting. Oleh karena itu, diperlukan upaya untuk meningkatkan disiplin kerja PNS melalui pelatihan pegawai dan pengembangan kapasitas.

Disiplin sangat diperlukan baik bagi perorangan maupun perkantoran. Karena disiplin sangat membantu dalam memperjelas apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan seseorang di kantor. Disiplin mengacu pada keadaan atau sikap menghormati karyawan terhadap peraturan perundang undangan .

Farida & Hartono (2015) menyatakan bahwa disiplin yang baik mencerminkan besarnya rasa tanggung jawab seseorang terhadap pekerjaan yang diberikan kepadanya. Sedangkan Afandi (2016) menyatakan bahwa disiplin kerja merupakan suatu tata tertib atau peraturan yang dibuat oleh manajemen suatu organisasi, disahkan oleh dewan komisaris atau pemilik modal, disepakati oleh serikat pekerja dan diketahui oleh Dinas Tenaga Kerja seterusnya orang orang yang tergabung dalam organisasi tunduk pada tata tertib yang ada dengan rasa senang hati, sehingga tercipta dan terbentuk melalui proses dari serangkaian perilaku yang menunjukkan nilai nilai ketaatan, kepatuhan, keteraturan, dan ketertiban.

Sutrisno (2016) berpendapat “Disiplin menunjukkan suatu kondisi atau sikap hormat yang ada pada diri pegawai terhadap peraturan dan ketetapan instansi". Keith Davis dalam Anwar & Mangkunegara (2009) mengemukakan bahwa “Discipline is management action to enforce organization standards”. Dapat diartikan disiplin kerja merupakan sebagai pelaksanaan manajemen untuk memperteguh pedoman-pedoman organisasi.

Disiplin pegawai negeri (PNS) dipahami sebagai kemampuan pegawai negeri untuk memenuhi kewajibannya dan menghindari larangan yang ditetapkan oleh peraturan perundang-undangan dan peraturan perundang-undangan, yang pelanggaran atau ketidakpatuhannya diancam dengan sanksi disiplin. Berkenaan hal tersebut maka diterbitkan Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri.peraturan tersebut dirubah menjadi Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil. Peraturan Disiplin Pegawai Negeri Sipil mengatur ketentuan mengenai larangan, kewajiban, tindakan disiplin, hukuman terhadap pejabat, penjatuhan tindakan disiplin, dan penerbitan keputusan disiplin. Oleh karena itu, kedisiplinan individu pegawai sebenarnya dilaksanakan sesuai dengan peraturan pemerintah atau organisasi. Disiplin bukan sekedar bentuk ketaatan, namun berkaitan dengan tugas pejabat yang ditugaskan oleh pemerintah..

Berdasarkan beberapa definisi yang dikemukakan oleh para ahli di atas, maka penulis menyimpulkan bahwa disiplin adalah perilaku yang wajib ditanamkan pada diri sendiri agar terciptanya kinerja yang baik dalam melakukan pekerjaan baik di tempat kerja atau dimana saja

Disiplin Kerja PNS

Disiplin kerja merupakan perilaku yang diatur oleh norma, aturan, dan etika yang berlaku di lingkungan kerja. Dalam organisasi termasuk pegawai negeri sipil, disiplin kerja sangat diperlukan agar dapat melaksanakan aktivitas kerja secara efektif dan efisien.

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Disiplin Kerja Disiplin kerja pegawai dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain: 

  • Kepemimpinan yang baik : Kepemimpinan yang baik  dapat memberikan bimbingan dan contoh kepada pegawainya agar dapat  melaksanakan pekerjaannya dengan disiplin.
  • Pengawasan ketat : Pengawasan yang ketat diperlukan untuk memastikan  setiap pegawai menjalankan tugasnya sesuai  ketentuan yang berlaku.
  • Lingkungan kerja yang nyaman : Lingkungan kerja yang kondusif  meningkatkan semangat dan motivasi  pegawai yang bekerja dengan disiplin.

Disiplin kerja yang baik pada kalangan PNS sangat penting untuk mencapai tujuan organisasi. Manfaat disiplin kerja yang baik adalah:

  • Peningkatan efektivitas dan efisiensi kerja.
  • Meningkatkan kinerja organisasi dan mencapai tujuan.
  • Meningkatkan mutu pelayanan kepada masyarakat.
  • Meningkatkan citra positif pegawai negeri sipil dan pemerintah.

Pelatihan dan Pengembangan Pegawai

Pelatihan dan pengembangan pegawai merupakan suatu kegiatan yang dilakukan suatu organisasi untuk meningkatkan keterampilan, kemampuan, pengetahuan dan sikap kerja para pegawainya agar dapat melaksanakan pekerjaannya dengan lebih efektif. Pelatihan dan pengembangan karyawan diperlukan untuk meningkatkan produktivitas dan kinerja organisasi.

Tujuan pelatihan dan pengembangan pegawai adalah untuk meningkatkan mutu dan kinerja pegawai. Tujuan pelatihan dan pengembangan karyawan meliputi:

  • Meningkatkan keterampilan dan pengetahuan para pegawai.
  • Meningkatkan motivasi dan semangat kerja para pegawai.
  • Meningkatkan efektivitas dan efisiensi kerja para pegawai.
  • Meningkatkan kinerja organisasi

Pelatihan dan pengembangan karyawan mempunyai banyak manfaat bagi organisasi dan karyawan. Manfaat pelatihan dan pengembangan karyawan antara lain:

  • Peningkatan produktivitas dan kinerja.
  • Meningkatkan keterampilan, kemampuan,  dan pengetahuan  pegawai.
  • Meningkatkan motivasi dan semangat kerja  pegawai.
  • Meningkatkan mutu pelayanan kepada masyarakat.
  • Meningkatkan kepuasan dan loyalitas pelanggan.
  • Meningkatkan citra positif organisasi dan pemerintah. Pelatihan dan pengembangan pegawai dapat dilakukan dalam berbagai bentuk.

Ada berbagai jenis pelatihan dan pengembangan karyawan, termasuk :

  • Pelatihan di tempat kerja : Pelatihan  di tempat kerja dengan cara mengamati, mencoba, dan melaksanakan tugas.
  • Pelatihan di luar pekerjaan: Pelatihan yang dilaksanakan di luar tempat kerja. Misalnya: seminar, workshop dan kursus pelatihan di luar negeri.
  • Pelatihan Keterampilan: Pelatihan  untuk meningkatkan keterampilan teknis atau praktis, seperti: Contoh: keterampilan komunikasi, manajemen waktu,  penggunaan perangkat lunak.
  • Pelatihan Manajemen : Pelatihan  untuk meningkatkan keterampilan dalam menangani sumber daya manusia dan organisasi, meliputi : Kepemimpinan, manajemen proyek, atau manajemen risiko.
  • Career Development : Kegiatan pengembangan karir pegawai seperti program mentoring, coaching, dan rotasi kerja.

PNS perlu memiliki kebijakan pelatihan dan pengembangan pegawai yang jelas dan terstruktur untuk meningkatkan kualitas dan kinerja pegawai. Kebijakan pelatihan dan pengembangan pegawai harus mencakup:

  • Tujuan dan sasaran pelatihan dan pengembangan pegawai.
  • Jenis-jenis pelatihan dan pengembangan pegawai yang akan dilaksanakan.
  • Metode dan teknik pelaksanaan pelatihan dan pengembangan pegawai.
  • Evaluasi dan monitoring hasil pelatihan dan pengembangan pegawai.

Pimpinan dalam PNS memiliki peran penting dalam pelaksanaan pelatihan dan pengembangan pegawai. Beberapa peran pimpinan dalam pelaksanaan pelatihan dan pengembangan pegawai antara lain:

  • Menetapkan kebijakan dan strategi pelatihan dan pengembangan pegawai.
  • Mengidentifikasi kebutuhan pelatihan dan pengembangan pegawai.
  • Memastikan pelaksanaan pelatihan dan pengembangan pegawai sesuai dengan rencana dan anggaran.
  • Memfasilitasi pelaksanaan pelatihan dan pengembangan pegawai dengan memberikan dukungan dan sumber daya yang diperlukan.
  • Memantau dan mengevaluasi hasil pelatihan dan pengembangan pegawai

Permasalahan

Disiplin kerja merupakan salah satu hal yang sangat penting dalam menjalankan tugas sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS). Namun masih banyak PNS yang tidak bekerja secara disiplin, baik dari segi waktu maupun kualitas dan kuantitas kerja. Hal ini dapat menyebabkan kinerja  tidak optimal dan berdampak negatif terhadap pelayanan publik.

Permasalahan yang sering timbul dalam disiplin kerja PNS antara lain ketidakhadiran yang tidak teratur, kurangnya motivasi, pelanggaran terhadap peraturan dan prosedur operasional standar yang telah ditetapkan, serta kurangnya keterampilan dan kemampuan  dalam melaksanakan tugasnya. Untuk meningkatkan disiplin pelayanan pegawai perlu diberikan pelatihan dan pendidikan kepada mereka. Pelatihan dan pengembangan ini harus dirancang dengan baik untuk meningkatkan disiplin kerja petugas secara efektif. Dalam merencanakan pelatihan dan pengembangan, beberapa hal dipertimbangkan: mengidentifikasi masalah dan kebutuhan pelatihan, mengembangkan materi pelatihan yang sesuai, memilih metode pelatihan yang efektif, dan memilih pelatih atau guru yang kompeten. Setelah perencanaan pelatihan dan pengembangan dilakukan, selanjutnya dilaksanakan kegiatan pelatihan dan pengembangan. Pelatihan dan pengembangan dapat dilakukan dengan berbagai metode, seperti metode kelas, on-the-job training, atau e-learning. Dalam pelaksanaan pelatihan dan pengembangan, perlu diperhatikan beberapa hal, seperti ketersediaan fasilitas dan sarana yang memadai, jadwal pelatihan yang tepat, dan pendampingan atau monitoring oleh trainer atau pengajar.

Setelah pelatihan dan pengembangan selesai, perlu dilakukan evaluasi untuk mengetahui efektivitas pelatihan dan pengembangan  dalam meningkatkan disiplin kerja petugas. Evaluasi dapat dilakukan dengan berbagai cara, antara lain survei, tes, observasi, dan wawancara. Hasil evaluasi ini dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas pelatihan dan pendidikan selanjutnya.

Teknik Pelatihan dan Pengembangan yang Efektif untuk Meningkatkan Disiplin Kerja PNS antara lain :

  • Pelatihan dan Pengembangan dengan Metode tatap muka

Metode tatap muka merupakan salah satu metode pelatihan yang paling umum digunakan. Pelatihan tatap muka mempertemukan peserta pelatihan dalam satu ruangan dan memberikan materi pelatihan dari pelatih atau guru yang berkompeten. Metode pengajaran ini efektif membantu siswa memperoleh pemahaman yang lebih mendalam terhadap teori dan konsep yang  dipelajari. Namun, untuk meningkatkan disiplin kerja, perlu dipikirkan cara agar pelatihan di kelas  tidak monoton dan membosankan. Pelatih atau guru harus mampu menyajikan materi pelatihan secara menarik dan interaktif agar peserta pelatihan tidak mudah bosan dan mudah  mengingat  materi pelatihan.

  • Pelatihan dan Pengembangan dengan Metode On-the-Job

Dalam metode pelatihan di tempat kerja, karyawan dilatih dan dikembangkan secara langsung di tempat kerja. Cara ini efektif  meningkatkan disiplin pelayanan PNS karena dapat merasakan langsung pelaksanaan tugasnya. Karyawan juga dapat langsung menerapkan apa yang mereka pelajari dalam situasi dunia nyata.

Namun OJT juga mempunyai kelemahan. Proses pelatihan yang terlalu lama dapat mempengaruhi kinerja pegawai dan menunda penyelesaian tugas-tugas yang harus diselesaikan

  • Pelatihan dan Pengembangan dengan Metode E-Learning

Metode e-learning menggunakan teknologi digital seperti video, audio, dan teks untuk memberikan materi pelatihan kepada peserta. Cara ini sangat efektif dalam meningkatkan disiplin kerja di kalangan PNS karena dapat diterapkan pada waktu dan tempat yang fleksibel.

Karyawan dapat mengikuti pelatihan dan pendidikan lanjutan melalui perangkat elektronik seperti laptop dan smartphone. Metode e-learning juga dapat memberikan pengalaman belajar yang lebih interaktif dengan fitur-fitur seperti kuis dan permainan untuk meningkatkan motivasi peserta pelatihan.

Kendala dan Hambatan dalam Meningkatkan Disiplin Kerja PNS Melalui Pelatihan dan Pengembangan Pegawai antara lain :

  • Kendala Internal

Hambatan internal dalam meningkatkan disiplin kerja PNS melalui pelatihan dan pengembangan  adalah kurangnya motivasi dan minat belajar dari pegawai. Beberapa karyawan mungkin  tidak tertarik untuk mengikuti pelatihan atau pengembangan karena merasa sudah memiliki cukup pengalaman dalam pekerjaannya. Selain itu, kurangnya dukungan dari para pemimpin juga dapat menjadi hambatan. Manajer yang tidak mengutamakan pelatihan dan pengembangan dapat menurunkan minat dan motivasi karyawan dalam pelatihan

  • Kendala Eksternal

Hambatan eksternal dalam meningkatkan disiplin pegawai negeri melalui pendidikan dan pelatihan  antara lain terbatasnya anggaran dan ketersediaan waktu. Pelatihan dan pendidikan lebih lanjut memerlukan biaya dan waktu serta memerlukan dukungan dari pihak  berwenang.  Selain itu, situasi pandemi yang sedang berlangsung juga dapat menjadi hambatan dalam pelaksanaan pelatihan dan pendidikan lebih lanjut, terutama jika dilakukan secara tatap muka atau praktik langsung.

Kesimpulan

Peningkatan disiplin pelayanan pegawai negeri sangat penting dalam rangka pelaksanaan tugasnya dan terselenggaranya pelayanan publik yang berkualitas. Pelatihan dan pengembangan karyawan merupakan salah satu strategi yang dapat  mencapai tujuan tersebut. Pelatihan dan pengembangan dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai metode, antara lain: metode kelas (tatap muka), di tempat kerja, atau melalui e-learning. Namun kendala internal dan eksternal dapat menjadi hambatan dalam penerapan strategi ini. Oleh karena itu, peningkatan disiplin kerja pegawai melalui pelatihan dan pengembangan pegawai memerlukan dukungan dan koordinasi dari berbagai pemangku kepentingan. 

Mengatasi hambatan internal memerlukan komitmen dan dukungan pimpinan untuk meningkatkan motivasi dan minat belajar pegawai. Di sisi lain, mengatasi hambatan eksternal memerlukan manajemen anggaran dan waktu yang efektif serta pengenalan metode pelatihan yang sesuai dengan situasi pandemi. Strategi peningkatan disiplin kerja PNS melalui pelatihan dan pengembangan pegawai diharapkan dapat membawa perubahan positif terhadap kinerja pegawai dan memberikan pelayanan publik yang berkualitas kepada masyarakat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun