Mohon tunggu...
eko nopriyansa
eko nopriyansa Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Peneliti & Pengamat Bidang Sosial, Keagamaan, Filsafat

Penulis, Peneliti, dan Pengamat

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Fenomena Crosdreaser Hijaber di Indonesia di Tengah Perkembangan Teknologi Ai

11 November 2024   23:38 Diperbarui: 11 November 2024   23:58 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Fenomena Crosdreaser Hijaber, merupakan suatu fenomena sosial di sebagian besar dianggap sebagai problem yang cukup unik. Istilah Crosdreaser adalah sebuah Realita Psikologis dimana seorang Individu tertarik untuk mengenakan Pakaian Yang Kontra dengan jenis kelaminnya. Di Indonesia, sebagai mayoritas Muslim Indonesia tentu saja realita Crosdreaser Hijaber adalah Realita yang paling mendominasi ditengah masyarakat maupun mendominasi sosial media sebagai sarana untuk mengaplikasikannya. 

Keunikan Crosdreaser, salah satunya kelompok Ini tidak ingin dikatakan sebagai Kelompok yang trans, mereka meyakini bahwa mereka adalah Pria Normal, dan bahkan sebagian sudah memiliki anak Istri. Dalam upaya mendapatkan informasi lebih dalam, penulis mencoba menelusuri aktifitas media sosial salah satuny facbook misalnya saja, puluhan ribu anggota Grub khusus yang tergabung sebagian besar beranggotakan Pelaku Crosdreaser dan sebagian adalah gender yang cenderung memiliki ketertarikan dengan Crosdreaser. 

Realita ini, tidak bisa hanya dijelaskan pada aspek Psikologi jika ingin mendapatkan kesimpulan komprehensif terhadap fenomena Crosdreaser Hijaber di Indonesia. Pada Kesempatan ini penulis menggunakan Bahasa terhadap kelompok ini adalah sebagai Realita "Penyimpangan Musiman" Istilah ini lebih cocok, krna mereka bukan merupakan kelompok secara seksual tertarik kepada sesama jenis secara permanen hanya pada saat saat tertentu yang bisa saja dilatar belakangi oleh berbagai kondisi seperti, stres, kerinduan terhadap bayang-bayang masa lalu, hingga ada yang hanya memiliki motif ekonomi. Ditengah perkembangan AI kelompok ini sebagian memanfaatkan Ai sebagai Alat Bantu bagi mereka untuk merealisasikan Fantasinya untuk tampil dengan berbagai mode dengan lebih mudah persoalan Ai ini tentu saja menjadi persoalan serius yang menjadi PR besar berbagai pihak untuk menyingkapinya sebagai Alat bantu yang positif. Peran pemerintah tentu saja memiliki arti penting dalam menyambut globalisasi dan modernisasi Ai saat ini, agar tidak menjadi ancaman ditengah sosial Masyarakat. Hasil pendalaman penulis fenomena Crisdreaser Hijaber di Indonesia setidaknya memiliki beberapa motif, Pertama orientasi penyimpangan Seksual Musiman, dan Orientasi Penyimpangan Motif Ekonomi. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun