Akhir-akhir ini muncul sebuah fenomena, yang menurut saya, sangat mencemaskan. Fenomena itu tak lain adalah lahirnya kebijakan-kebijakan pemerintah yang tanpa konteks, tanpa pandang bulu, dan memakai logika keseragaman. Keinginan SBY untuk memaksakan metode pemilihan langsung untuk kepala daerah Daerah Istimewa Yogyakarta, yang sampai detik ini masih mengundang pro kontra, adalah contoh nyata dari pemaksaan logika keseragaman. Tidak jelas betul, apa maunya SBY dengan semua ini. Demi "democratic values"? Yang mana? Nilai-nilai demokrasi siapa? Kaum pemikir barat yang melahirkan gagasan demokrasi? Atau pikiran sempit para cecunguk busuk yang sok pintar di sekitar SBY? Contoh lain, adalah upaya untuk membuat standar kurikulum nasional beserta tata cara penilaian untuk kelulusan peserta didik di seluruh Indonesia. Atas nama "peningkatan kualitas", Pemerintah juga telah memaksakan satu metode tunggal dalam menilai kemampuan siswa-siswa Indonesia. Dampaknya, telah sama-sama kita ketahui. Banyak siswa yang stress, orang tua kelimpungan, guru yang gamang dan segunung masalah sosial lainnya. Pertanyaannya sekarang: MENGAPA HARUS SERAGAM? SAMA UNTUK SELURUH NEGERI? Apakah keseragaman itu menjamin kualitas? Kalau semua itu demi NILAI-NILAI tertentu, itu pun nilai-nilai siapa? Apakah keberagaman tidak bisa membawa bangsa kita pada keunggulan? Apakah perbedaan praktik yang kita lakukan dengan bangsa lain, akan membuat bangsa kita ketinggalan? Jawabannya TIDAK!!! Saya termasuk pendukung paham keberagaman karena di dalam keberagaman justru muncul keunikan dan kekuatan. Keberagaman membuat hidup ini lebih bernilai, beradab dan menyenangkan. Tidak ingatkah mereka, para pengambil kebijakan, bahwa negeri ini berjalan di atas keberagaman. Kita punya slogan BHINNEKA TUNGGAL IKA? Mau diapakan slogan ini? Untuk itu, STOP SEMUA KEBIJAKAN YANG MEMBERANGUS KEBERAGAMAN BANGSA INI. Biarkan kami menjadi diri kami sendiri. Perbedaan budaya, praktik dan peradaban justru akan membuat bangsa ini kuat, memiliki jati diri dan karena inilah kita akan menjadi bangsa yang unik di antara budaya bangsa lain. GO for DIVERSITY!! Hidup Indonesiaku!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H