Mohon tunggu...
eko hery winarno
eko hery winarno Mohon Tunggu... -

Pemerhati masalah pengelolaan keuangan daerah

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Gadis Dari Masa Lalu

24 Oktober 2012   23:29 Diperbarui: 24 Juni 2015   22:25 402
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tawa Nisa berderai. Arman...Arman, Bagaimana mungkin kamu tiba-tiba ingat aku. Bukannya kamu sudah kecantol sama cewek kota? Siapa namanya? Ada nggak fotonya? Cantik mana dengan aku, hah?

Aku semakin salah tingkah melihat kelakuan Nisa. Tidak ada yang berubah pada dirinya. Ceplas-ceplos. Satu sifat yang aku suka. Dahulu dan juga saat ini.

Aku? Ee...aku, aku belum punya siapa-siapa, manis. Nggak percaya? Lihat saja dompetku ....

Masak sih? Ah, nggak percaya, selama ini...?

Nisa........

Arman.....

Kami pun saling memandang. Mencoba menemukan kejujuran masing-masing di sana. Ku tahu, mata indah di hadapanku tak berbohong. Dia masih sendiri. Menungguku. Aku yakin, Nisa juga akan menemukan hal yang sama di mataku. Tatapan itu pun semakin dekat. Lalu tatapan itu pun luruh dan menghilang bersamaan dengan keinginanku untuk memeluknya...

Nisa? Nisaaaaa............

Hanya aku di gubuk itu. Sendiri. Tanpa Nisa. Hanya suara desah angin gunung membelah pesawahan.

Ternyata semua tadi hanya lamunanku. Lamunan pada gadis di masa lalu.

Nisa, dimanakah kamu?
Pare-pare, 24 Oktober 2012

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun