Mohon tunggu...
Eko Hermawati
Eko Hermawati Mohon Tunggu... -

Bekerja di BPS, juga sebagai Ibu Rumah Tangga Mencoba untuk melakukan yang terbaik

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Panggilan Kaji

27 September 2013   12:40 Diperbarui: 24 Juni 2015   07:19 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Kaji, begitu orang jawa menyebut untuk panggilan nama. Pak Kaji Fulan, Berarti Pak Fulan sudah pernah pergi haji,..Di sekitar tempat tinggal saya, ada aja cerita-cerita lucu seputar panggilan (untuk nama) "Kaji." Berikut di antaranya

================

S = saya

I = ibu-ibu setengah baya

S : "Bu, usia sudah hampir lima puluh ga kepengen tindak haji? Kan anak2 sudah mandiri?'

I : "Pengen sih mbak ke Makkah, tapi antrinya itu lho, lama, sampe 10 tahun.."

S : "Ya, daftar dulu tho Bu, tinggal pasrah sama Allah, yang penting dah daftar,.."

mikir lama

S : "Atau tindak umroh dulu,.. Minimal dah pernah ke Mekkah,.."

I : "Kalau cuma umroh saya ga mau mbak, ga dapet panggilan bu Kaji,.."

=================

Lain lagi di rumah Pak RT

Pak RT : "Saya harus tanda tangan di mana?"

Saya      : "Di sini pak RT,.."

Pak RT : "Gelarnya ditulis apa ga? Mahal je gelare,.."

Saya      : (sambil mikir2, kan bapak RT ini lulusan SMU) "Ditulis gapapa Pak,.."

O,... Ternyata gelar yang dimaksud adalah gelar hajinya,.. H.Nama Pak RT

Usut punya usut, kalau ada tetangga yang tidak manggil Pak Kaji, peci yang dikenakan beliau dibanting,..

===============

Kesimpulan saya sendiri, ternyata haji sudah bergeser, menjadi semacam status sosial. Padahal haji kan rangkaian dari lima rukun Islam. Harusnya, kalau mau adil, setiap orang yang sudah melaksanakan rukun islam, dipanggil dengan nama pelaksanaan masing-masing rukun. Selain pak Kaji, ada Pak Zakat, ada juga Pak Puasa, Pak Sholat,..

Biar lebih adil,...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun