Mohon tunggu...
Eko Hastuti
Eko Hastuti Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Menulis untuk mengembangkan diri

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Curhat 3 Bulat

26 Februari 2012   06:05 Diperbarui: 25 Juni 2015   09:10 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kata bulat dapat bersinonim dengan kata bundar. Artinya tak bersudut atau berbentuk lingkaran. Saat kusadar bahwa posisi di luar kotak dan garis itu toh tetap masuk dalam lingkaran, aku terperangah. Bak terbangun dari mimpi di siang bolong, aku terbengong. Bahwa hidup kapan pun di mana pun selalu masuk pada sebuah lingkaran/bulatan atau system bahkan mekanisme yang selalu berputar. Roda tak mungkin ditahan agar as tidak bergerak. Inti dari lingkaran atau bulatan adalah menyatunya titik-titik menjadi garis yang menghubungkan antara udik dan hilir antara ujung dan pangkal. Andaikan lingkaran itu layaknya alur atau plot sebuah prosa fiksi, maka jalinan tahap-tahap alur akan tersaji dengan indah baik itu dari awal menuju akhir atau sebaliknya. Bisa juga muncul secara acak agar ending cerita tak bisa diduga apalagi diakhiri sendiri tanpa kompromi. Mungkin alur kilas balik atau flash back lebih menantang. Mungkin pula plot campuran yang bikin hati semakin penasaran. Mungkin….toh alur hidup tak bisa kita yang tentukan. Minimal layar dibentangkan saat laju perahu tak tentu karena arah angin tak karuan. Artinya hidup tidak harus ikut arus deras yang menggerus pondasi rumah tapi tidak pula harus melawan arus kalau energi kita takkuat menahannya. Mungkin dengan berdiri tegak di garis batas pertemuan arus. Asal tongkat pegangan kita kokoh, garis yang kita bentangkan lurus dan kotak yang mengotakkan kita musnahkan, mungkin lingkaran yang muncul akan menjadi sebuah ikatan yang saling menguatkan. Jadilah bulat kata (sepakat) walau tanpa perundingan di meja bundar. Saat masing-masing pribadi tahu diri dan tahu porsi tak perlu ada garis apalagi kotak. Yah….bulatan atau lingkaran telah menjadi ikatan kuat yang akan membuat mekanisme menjadi sehat.
Artinya tekad bulat harus dikukuhkan kalau alur akan dimulai untuk mengisi dinamika system yang hebat. Pancangkan tekadmu, kobarkan semangatmu, kibarkan benderamu tuk menyongsong hari-hari depanmu yang pasti kan meraih prestasi. Lupakan garis yang melintang, terjanglah kotak yang menghadang. Mulai detik ini, kumulai menghubungkan garis menjadi bulat di luar kotak agar tekad yang bulat selalu segar dan mekar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun