Mohon tunggu...
Eko Hadi P
Eko Hadi P Mohon Tunggu... Administrasi - Seorang pelajar seumur hidup

Pembaca

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Anjing dibawa ke Masjid, Ini yang Bikin Marah!

2 Juli 2019   21:59 Diperbarui: 2 Juli 2019   22:14 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kalau memang betul kita terusik, marah, tersinggung tempat ibadah kita dilanggar, mari jujur kita akui sejauh mana penghormatan anda, saya dan kita sebagai umat Islam terhadap masjid kita sendiri. Seakrab apa kita dengan masjid sebagai tempat ibadah sehingga kita layak dan berhak tersinggung dan marah atas pelanggaran kehormatan masjid ?

Terutama bagi para lelaki muslim, saya ingatkan ( termasuk mengingatkan diri sendiri ) ada ibadah lima kali sehari shalat berjamaah di masjid. Ada sunnah muakkadah, sunnah yang sangat ditekankan disitu, bahkan di bagian fikih lain masuk ke level wajib shalat berjamaah di masjid. Sejauh mana ikatan kita dengan masjid yang membuat kita wajib tersinggung ?

Atau kita hanya masuk masjid sekali sepekan hanya karena shalat Jum'at, itupun tidur saat khatib bicara di mimbar atau buka hape main game. Tidak ada kepentingan penyucian jiwa disitu, hanya rutinitas kewajiban yang ingin cepat dilewati.
Atau kita tidak pernah masuk masjid, kecuali dua kali seumur hidup : saat kawin dan kelak digotong orang dalam keranda jenazah.

Sudahkah kita perhatikan isi masjid, menghidupkannya, bukan melulu memegahkan, menghiasi biar gemerlap dan mentereng namun sepi dari jamaah ?

Haruskah Allah mengirim seorang wanita dan anjingnya biar kita terusik dan mulai memperhatikan masjid ? Sudah setuli apakah kita ini ?

IV Sebuah Adendum

Saya memang berharap dan semoga anda tersinggung dan marah. Marah terhadap diri sendiri dan hubungan kita yang sangat buruk dan mendekati perceraian dengan masjid. 

Saya berharap kita berkontemplasi dan kembali menaburkan benih cinta pada masjid yang selalu menunggu, kosong disana, tak terkunci, terbuka tanpa syarat, tanpa pertanyaan, dan karcis bagi siapapun yang ingin kembali pada Tuhannya. Masuklah ke masjid, anda tidak akan ditanya kartu identitas, tujuan atau harus mengisi absen. Masjid adalah ruang kemerdekaan, ruang kontemplasi, kesetaraan, pendidikan dan kedamaian.

Marahlah anda, bawa kemarahan anda pada shalat Subuh di masjid  dan silakan hitung berapa orang yang hadir. Makin marahlah anda kalau yang hadir hanya beberapa gelintir saja, sementara kita selalu mengaku tersinggung dengan berbagai peristiwa yang menghina kehormatan Islam, kita berteriak membela Islam tapi kita masih tidur saat adzan Subuh berkumandang. Tidakkah kita selayaknya malu pada diri sendiri yang lucu, ironis dan menjadi bahan candaan orang yang tidak tahu ?

Silakan berpikir tanpa emosi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun