Mohon tunggu...
Eko Budi Wa
Eko Budi Wa Mohon Tunggu... -

Alumni Antropologi Sosial dan sedang melanjutkan studinya di Corporate Social Responsibility and Community Development FISIP UI. Alumnus Pengajar Muda 2 Indonesia Mengajar. Wirausaha Muda Kemenkop. Peneliti Muda UKM Center FEUI

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

7 Keajaiban Desa Mantar

12 Juni 2013   20:55 Diperbarui: 24 Juni 2015   12:07 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selain di kenal dengan perusahaan tambang Newmont yang beroperasi di Sumbawa Barat. Kabupaten ini juga terkenal dengan desa budayanya yaitu Desa Mantar. Dalam program Boothcamp yang diselenggarakan oleh PT.NNT selain mengenal operasi tambang dan aktivitas sosialnya, peserta juga diajak untuk berwisata mengenal dan menapaki Desa Mantar secara langsung. Hal apa saja yang menarik di desa Mantar, setidaknya penulis menuliskan 7 Keajaiban Desa Mantar:

1.  Desa ini merupakan desa yang terletak dikondisi ketinggian 630 mdpl, tidak dipungkiri untuk mencapai lokasi ini harus menempuh jarak yang panjang melewati bebatuan yang terjal. Diperlukan kendaraan 4WD untuk bisa mengakses kesana dengan aman, paling enak kita bisa mengendarai kuda menuju desa Mantar selama 1-2 jam dari Desa Tuananga. Sesampainya di Desa mantar kita akan dimanjakan dengan pemandangan yang indah. Dari atas sini kita bisa melihat selat alas dan gunung Rinjani yang membentang sepanjang mata.

2. Desa mantar ini mempunyai cerita sejarah yang kental, konon penduduk desa Mantar merupakan 7 orang yang terdiri atas orang Afrika, Jerman dan Indonesia (salah satunya dari Gresik) yang terdampar pada abad ke 16 karena kapalnya karam. Mereka berjalan kepuncak dan bertemu dengan seorang Mantar (menteri/jenderal) dan ditunjukan sumber air disana untuk bertahan hidup. Akhirnya mereka menetap dan berkoloni

3. Peninggalan 2 guci tua yang ditemukan di Masjid Desa Mantar, konon dipercayai merupakan simbolisasi laki-laki dan perempuan. Ada lagi peninggalan berupa Gong tua di mata air desa mantar. Dahulu kala gong ini dipakai untuk menutupi mata air yang tidak henti-hentinya mengeluarkan air (aer mante).

1371044663219100364
1371044663219100364

4. Pemimpin masyarakat disini harus merupakan kelompok keturunan Gresik, konon ketika kapal karam kelompok mereka telah berikrar bahwa yang boleh memimpin kelompok mereka adalah orang Indonesia yang merupakan keturunan Gresik. Kebetulan salah satu peserta Boothcamp Batu Hijau PT.NNT ada orang Gresik, sehingga ketika tokoh masyarakat tau dia langsung berbinar bangga bertemu dengan kerabatnya.

13710448381409127019
13710448381409127019

5. Desa mantar merupakan desa yang alhasil dijadikan tempat suting Serdadu Kumbang dengan pesan moral gantungkan cita-cita setinggi langit. Peserta Bootcamp harus menyusuri 1km terlebih dahulu dari pusat desa untuk mencapai Pohon harapan seperti yang ada di film

13710450211410010767
13710450211410010767
Gambaran Film Serdadu kumbang (sumber bloger: renyslamet)

6. Karapan ayam merupakan kebiasaan yang unik di desa mantar. Karapan ayam merupakan permainan dengan mengikat dua buah ayam lalu digiring dengan kelana untuk sampai kedaerah finish. Saat itu tim Bootcamp berkesempatan untuk mengikuti karapan ayam

13710439991725106623
13710439991725106623

7. Disini hidup orang dengan albino sebanyak 7 orang, tidak boleh melebihi 7. Biasanya ketika ada albino baru lahir ke 8 maka itu pertanda akan ada albino lain yang meninggal. Begitu yang dituturkan penduduk setempat kepada kami.

Sekian cerita singkat dari penulis, untuk bisa mendapatkan pengalaman seru ini bisa ikut program Boothcamp PT.NNT mendatang, pantau terus timelinenya di #BatuHijauBC @PTNNT

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun