Mohon tunggu...
Eko Budi Santoso
Eko Budi Santoso Mohon Tunggu... Guru - Pegawai Negeri Sipil

"Hidup bukan tentang mendapatkan apa yang kamu inginkan, tetapi tentang menghargai apa yang kamu miliki, dan sabar menanti apa yang akan menghampiri"

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Persahabatan Sejati

18 November 2022   01:16 Diperbarui: 18 November 2022   01:25 216
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Dokumentasi Pribadi_Fiko Aji Pratama

"Ayah...!!!", teriak Rico ketika terbangun dari mimpinya.

Mirna berlari menuju kamar Rico dan memeluk anak laki-lakinya sambil menangis.

"Sabar ya nak, doakan yang terbaik untuk ayahmu...!"

"Rico teringat Ayah bu...", "Mengapa secepat ini Ayah pergi ?"

Mirna terdiam, hanya berurai air mata yang berlinang membasahi pipinya.

Ayah Rico adalah seorang buruh bangunan yang bekerja di kota. Sejak kecil, Rico sering ditinggal Ayahnya untuk pergi bekerja. Karena jarak kota yang jauh, Rico jarang sekali bertemu dengan ayahnya. Seringkali Ayah Rico hanya pulang saat lebaran tiba, itupun cuma sebentar saja. Meskipun demikian Ayah sangat menyayangi Rico, begitupun sebaliknya. Namun karena kecelakanan kerja, Ayah Rico harus pergi untuk selama-lamanya.

Rico adalah anak semata wayang yang lahir dari keluarga sederhana di desa. Ia kini hanya tinggal berdua bersama dengan ibunya, Mirna. Semenjak kepergian Ayah Rico, Mirna bekerja sebagai penjual donat untuk membiayai sekolah Rico dan memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Rico mempunyai sahabat bernama Reno. Berbeda dari Rico, Reno terlahir dari keluarga terpandang di desanya. Meskipun dalam hal status sosial mereka berbeda, namun mereka tetap berteman baik dan tidak mempermasalahkan hal itu. Justru mereka sering menghabiskan waktu bersama. Ketika ada waktu luang, Reno sering membantu Rico berjualan donat keliling desanya.

Saat ini, Rico dan Reno tengah duduk di bangku SMA kelas 12. Hampir setiap hari mereka berangkat ke sekolah bersama. Awalnya Rico tidak setuju untuk bersekolah di sekolah swasta yang sama dengan Reno karena biayanya yang mahal dan dikelilingi oleh siswa-siswi berkecukupan. Akan tetapi, berkat dukungan dari sang ibu dan Reno, ia pun setuju dan percaya bahwa siapa saja berhak untuk menuntut ilmu dimana saja.

Di sekolah, Rico dikenal sebagai anak yang pandai. Terkadang ia membantu siswa lain dalam memahami pelajaran sehingga tak heran jika ia mempunyai banyak teman. Namun, hal berbeda ditunjukkan oleh teman sekelasnya, Gilang yang justru merasa iri terhadap Rico. Sejak dulu, Gilang memang tidak mau berteman dengan Rico. Ia tidak suka bergaul dengan orang-orang kurang mampu, katanya.

Keesokan harinya, Rico tidak terlihat di sekolah. Reno yang khawatir langsung pergi ke rumah Rico untuk mencari tahu apa yang telah terjadi. Sesampainya di sana, Reno melihat ibu sahabatnya itu sedang terbaring lemah. Rupanya hari ini Rico tidak datang ke sekolah karena harus menjaga dan merawat ibunya. Dengan sigap Reno pun menawarkan bantuan agar Mirna dirawat di rumah sakit, namun mereka menolak. Semenjak ibunya sakit, Rico menjadi lebih giat mencari uang supaya bisa membeli obat dan membiayai sekolahnya sendiri. Akhirnya ia memutuskan untuk menjual donat-donatnya di sekolah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun