Mohon tunggu...
Eko Bagus Pratomo
Eko Bagus Pratomo Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Penikmat tiki-taka

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Jacque Fresco vs Bertrand Zobrist

5 Desember 2014   07:27 Diperbarui: 17 Juni 2015   16:00 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Malam ini doa-doa berkumandang. Taksemakin nyaring -menyadari bahwa Big-Bang dan Darwin sulit untuk dibantah. Agama taklebih dari metafora. Lalu kembali membisu -bertanya pada diri sendiri, "Haruskah kita hidup serba berlimpah (tanpa uang) seperti yang dicita-citakan Jacque Fresco?" Tapi statistik mengatakan bahwa taksampai seabad lagi bumi akan penuh oleh manusia dan berimbas pada berkurangnya bahan makanan hingga kemungkinan cicit kita menjadi kanibal adalah bayangan yang cukup merisaukan.

Oke! Saya sadar bahwa populasi manusia memang takbisa dibiarkan lepas. Virus sterilitas ciptaan Bertrand Zobrist tidak seseram perang yang banyak merenggut nyawa orang. Virus itu hanya membuat 2/3 dari kita (secara acak) menjadi mandul. Bayangan memiliki anak pun sedikit sirna jika memang hidup layak diperjuangkan.

Takseperti konsep zeitgeist yang bisa mentah-mentah dicemooh sebelum pemaparan selesai. Jika memang virus Zobrist sudah terlanjur mendunia, itu berarti banyak tugas yang takharus kita selesaikan.

Yang jadi pertanyaan adalah apakah kita sanggup menerima keadaan jika kita termasuk dalam golongan 2/3 itu?

Jika dulu semua orang menertawakan Fresco, bukan takmungkin kali ini orang menertawakan virus Zobrist. Jika memang jalan itu yang diambil, maka siapkanlah cicit kita untuk menjadi seorang kanibal.
#Catatan: Teknologi fusion torch yang tadinya menjadi solusi alternatif banyak mengalami rintangan -mengingat resikonya, tidak banyak orang yang mau mendukung teknologi itu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun