Mohon tunggu...
Kang Bagiyo
Kang Bagiyo Mohon Tunggu... Wiraswasta - Relawan

Simpel dan sederhana saja.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kopi Bukan Hati

30 Desember 2022   21:55 Diperbarui: 30 Desember 2022   22:01 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada akhirnya 

yg kubutuhkan bukanlah hati 

tapi rasa nikmat yg slalu mengerti 

Aku pernah belajar diary barista 

bahwa filosofi hanyalah narasi penjual kopi 

untuk meraih perhatian pembeli 

akhirnya yg tersaji hanyalah secangkir kopi 

bukan hati 

Apakah masih mungkin 

menyeduh kembali ampas 

dari sisa pahit kopi 

yg kau suguhkan tempo hari 

Namun, secangkir kopi lebih jujur darimu 

ia pahit, tanpa menyembunyikan pahitnya 

ia hitam, tanpa malu mengakui warnanya 

Jadi... jika hadirmu sekedar ada 

tanpa adanya rasa 

kupastikan bahwa kopi lebih baik darimu.

......... 

(Catatan seorang gadis belia yg menyentuh rasaku)

_Dilla.fw 2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun