Mohon tunggu...
Eko Avianto
Eko Avianto Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Jamaah Yutubiyah | Penikmat kopi saat mentari belum terlalu tinggi

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Sepotong Rembulan

6 Agustus 2019   21:14 Diperbarui: 6 Agustus 2019   21:14 12
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (dionvalerian.com)

Mungkin tak banyak yang bisa dikatakan oleh sepotong rembulan

Hanya seuntai senyuman yang tak banyak banyak orang paham 

Setengah hati ia menahan

Berselimutkan awan di akhir bulan.

Serasa pelan ia berjalan

Penuh kepastian menuju tenggelam

Menekuk wajah penuh pengertian

Inilah saatnya berganti peran.

Menyelisik dedaunan tanpa kemilau embun

Terurai sudah sebuah tanya

Kemanakah pergimu wahai rembulan?

Aku menantimu di sini tanpa rindu menggebu

Berjajar tanya di sudut hati tanpa bisa mengucap

Masihkah ada waktu tuk kita melangkah? 

Merangkai mutiara bersama kilauan ujung ombak di tepian

Menyusuri riaknya mendamaikan jejak

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun