Mohon tunggu...
Eko Avianto
Eko Avianto Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Jamaah Yutubiyah | Penikmat kopi saat mentari belum terlalu tinggi

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Ironi Hasil Industri Pendidikan

27 Juli 2019   19:19 Diperbarui: 27 Juli 2019   19:32 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Karier. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Tidak ada gaji ideal. Bahkan dalam dunia ketenagakerjaan tidak mengenal kata gaji ideal. Frasa yang tercantum adalah Kebutuhan Hidup Layak (KHL). Itu saja menjadi perdebatan antara pihak pekerja dengan pengusaha tentang dasar hitungan dari komponen yang sudah ditetapkan. 

Berapa kali kita bisa lihat jika menjelang penentuan Upah Minimum Regional (UMR) selalu terjadi demo akibat ketidaksamaan angka UMR berdasarkan KHL versi pekerja dengan angka UMR versi pengusaha atau pemerintah.

Bagi penulis akan lebih baik jika para fresh graduate fokus pada pembuktian kemampuannya terlebih dahulu daripada meminta gaji tinggi. Gaji 8 juta adalah angka yang cukup bagus untuk seorang fresh graduate. Penulis yakin itu masih layak. Tunjukkan saja bahwa Anda memang pantas menerimanya. 

Dalam perjalanannya perusahaan pasti akan memberikan yang terbaik jika memang Anda pantas mendapatkannya. Orang yang sekarang menjadi ahli dan duduk pada puncak perusahaan pasti pernah merintis karir hingga kemudian dianggap mampu hingga diberikan kepercayaan oleh perusahaan termasuk gaji tinggi dan beragam fasilitas.

Namun jika pada akhirnya memang perusahaan tidak bisa memberi gaji sesuai permintaan Anda, Anda bisa mencarinya di tempat lain. Tetapi jika memang tidak ada perusahaan yang mampu membayar Anda, bikin usaha sendiri saja. Anda akan lebih bebas menentukan gaji Anda sendiri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun