[caption id="attachment_345052" align="aligncenter" width="598" caption="Ketua Umum Hanura Wiranto, bersama Ketua DPD Hanura Teguh Samudra, pengacara Tommy Sihotang, Wasekjen DPP Partai Hanura Kristiawanto, Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Hanura Gusti Randa, dan Ketua Fraksi Partai Hanura Sarifuddin Sudding, memenuhi panggilan Badan Pengawas Pemilu, Selasa (24/6/2014) — Kompas"][/caption]
Kronologi menolak lupa:
[1] Jusuf Kalla bertanya apa program Prabowo-Hatta di bidang Penegakan HAM
[2] Prabowo tersinggung, dia merasa pertanyaan itu mengandung tudingan bahwa dirinya lah pelanggar HAM Berat itu. Lantas dengan emosional Prabowo menjawab "Silahkan tanya atasan saya".
[3] Besoknya orang-orang pun mulai bertanya kepada atasan Prabowo waktu itu, Wiranto
[4] Untuk menjawab itu Wiranto bikin konferensi pers, dalam penjelasannya dia memastikan keterlibatan Prabowo dan keputusan pecat oleh DKP itu berdasarkan fakta bahwa Prabowo melakukan penculikan atas inisiatif sendiri, bukan disuruh atasan.
Baca:
"Eks Danpuspom: Tim Mawar akui diperintah Prabowo culik aktivis", https://id.berita.yahoo.com/eks-danpuspom-tim-mawar-akui-diperintah-prabowo-culik-053347244.html . Dalam pemeriksaan oleh DKP, komandan Tim Mawar Mayor Bambang Kristono mengaku melakukan penculikan atas perintah komandannya yakni Danjen Kopassus Prabowo Subianto. "Saya heran kenapa Pius Lustrilanang (korban penculikan selamat) gabung ke Gerindra ikut Prabowo. Kenapa gerangan?" kata Danpuspom waktu itu Mayjen (TNI) Syamsu Djalal.
"Pernah Diculik, Pius: Prabowo Tak Bersalah", http://www.tempo.co/read/news/2013/10/28/078525234/Pernah-Diculik-Pius-Prabowo-Tak-Bersalah. Prabowo menemui Pius di sebuah apartemen di Kuala Lumpur, Malaysia, pada sekitar tahun 1999-2000 . Pada kesempatan itu kepada Pius dia mengakui perbuatannya dan minta maaf. "Saya hanya menculik yang sudah dikembalikan," kata Prabowo menurut cerita Pius. Entah ada deal atau tidak waktu itu, yang jelas Pius memaafkannya lalu bilang ke publik bahwa yang bersalah bukan Prabowo tapi Soeharto, kemudian belakangan Pius bergabung ke Gerindra. Bertemunya Pius Lustrilanang dengan Prabowo Subianto itu pun diperantarai oleh, tak lain dan tak bukan, komandan Tim Mawar Mayor Infanteri Bambang Kristono.
[5] Timses Prabowo pun lantas kebakaran jenggot, menyeret Wiranto ke Bawaslu dengan tuduhan fitnah (black campaign)
Baca: