Mohon tunggu...
Eko Ardianto
Eko Ardianto Mohon Tunggu... Guru - Saya seorang Guru di UPTD SDN 2 Pasirmunjul Kecamatan Sukatani Kabupaten Purwakarta Provinsi Jawa Barat

Saya adalah orang yang pantang menyerah. Prinsip hidup saya adalah berjuang tanpa batas. Hidup itu harus terus berjalan walaupun jatuh-bangun. Setiap terjatuh akan ada kesempatan untuk bangun kembali. Hobby saya berenang, lari-lari pagi, memancing dan bermain badminton. Saya suka dengan membaca dan menulis karena dengan membaca dan menulis akan membuat diri kita semakin bahagia.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Fenomena sumber kehidupan yang berbuih

11 Januari 2025   07:01 Diperbarui: 11 Januari 2025   01:45 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hai sobat Kang_Eko yang budiman, 

Kali ini Kang_Eko akan mencoba membahas tentang mengapa air disebut sebagai sumber kehidupan. Tentunya sejalan dengan pemikiran sobat semuanya bahwa semua mahluk hidup membutuhkan air. Manusia, hewan, ataupun tumbuhan. Maka, dalam kesempatan kali ini kang_eko akan membagikan pengetahuan bahwa air memang sumber kehidupan. Air merupakan komponen vital dalam tubuh manusia, membantu menghidrasi tubuh, mengatur suhu tubuh, dan memperlancar proses pencernaan. Air juga berperan penting dalam mengeluarkan racun dan zat berbahaya dari tubuh, serta menjaga kesehatan kulit. Konsumsi air yang cukup dapat mencegah dehidrasi, mengurangi risiko penyakit, dan meningkatkan energi.

Sobat,

Selain dibutuhkan oleh manusia dan hewan. Air juga sangat diperlukan oleh tumbuhan. Air sangat mendukung kehidupan ekosistem, mengatur siklus cuaca, dan memperlancar proses fotosintesis pada tanaman. Selain itu, air juga berperan dalam mengurangi polusi udara dan tanah, serta mendukung kegiatan ekonomi seperti industri, pertanian, dan pariwisata. Oleh karena itu, penting bagi sobat sebagai manusia untuk menjaga kualitas dan ketersediaan air.

Sobat,

Menurut para ahli, untuk mendapatkan manfaat air secara optimal, minum minimal 8 gelas air per hari dan hindari air yang tidak steril. Pilih air yang mengandung mineral alami dan batasi konsumsi air berkarbonasi dan berkafein. Selain itu, lakukan kegiatan yang mendukung pelestarian air, seperti menghemat air, menghindari polusi, dan mendukung upaya konservasi air.

Sobat,

Fenomena air berbuih dapat sobat temukan pada saat membuka keran air yang ada didalam bak kamar mandi. Bersih atau kotorkah air tersebut? Hal itu harus sobat periksa lebih mendalam. Karena air yang mengalir deras dari kran seringkali disertai buih yang menggembirakan bagi sebagian kalangan. Bukan karena kotor. Tapi, tahukah sobat semua bahwa fenomena ini sebenarnya hasil dari proses fisika yang menarik? Ketika air mengalir melalui pipa dengan tekanan tinggi, gas-gas seperti oksigen dan karbon dioksida larut dalamnya. Namun, saat air keluar dari kran, tekanan tersebut menurun drastis, memicu gas-gas tersebut keluar dari larutan dan membentuk gelembung-gelembung udara yang menyebabkan air berbuih.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun