Langkah kakimu menapaki jalan berbatu,Â
Mengantarkan ilmu di pagi hari yang kelabu.Â
Guru, engkau pelita di kala senja mulai manja,Â
Menyinari jiwa di lorong kelam nan buta.
Duniamu tak terbatas, penuh pengabdian mulia,Â
Membimbing kami di jalan yang terjal dan berliku.Â
Kala penantian menyelimuti jiwamu,Â
Engkau hadir bagai mentari yang menerangi semesta.
Keringatmu menetes bagai embun pagi yang cerah,Â
Membasahi tanah kering penuh makna dan arti kehidupan.Â
Engkau tak kenal kata lelah, terus melangkah maju,Â
Demi masa depan kami yang cerah dan bahagia.
Suara sepedamu  motor membawa melodi pengharapan,Â
Mengiringi langkahmu yang penuh tekad dan keyakinan abadi.Â
Engkau mengukir asa di atas batu rintangan,Â
Mengajari kami arti perjuangan dan ketangguhan sejati.
Beranikan dirimu, Guru, raihlah janji suci,Â
Agar hidupmu penuh makna dan kebahagiaan abadi.
Jasamu tak ternilai, bak pahlawan tanpa tanda jasa,Â
Menebar benih ilmu di persada bangsa.
Terima kasih, Guru, atas segala pengorbananmu,Â
Atas kasih sayang dan dedikasimu yang tak terhingga.Â
Engkaulah pelita yang menerangi jalan muridmu,Â
Membimbing kami menuju masa depan yang benderang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H