Tibalah saatnya untuk berkompetisi dengan regu dari pangkalan yang berbeda, dengan ragam corak latihannya masing-masing setiap regu menampilkan kecakapannya. Sekali lagi ternyata kita selama ini telah membentuk akhlak mulia pada mereka yakni untuk selalu berusaha bersungguh-sungguh "Berikhtiar dan Tawakkal", berusaha dan berserah diri akan hasilnya kepada yang Maha Kuasa.
Sangat mengejutkan ternyata usaha dari Proses yang telah kita ciptakan kepada mereka peserta didik anggota Pramuka kita.
Ternyata Usaha kita untuk mencapai "tujuan" berbeda dengan apa yang mereka asumsikan, ketika pengumuman pemenang hasil Lomba disampaikan, kita pembina tidak terima dengan "kekalahan", mereka kita bentak, marahi, kita katakan mereka tidak berusaha dengan sungguh-sungguh, sampai terlontar dari kita pembentuk jiwa pejuang ini kata-kata "bodoh".
Seperti Tsunami yang menyapu jiwa pejuang, jiwa patriot mereka serta merta "hilang" dengan berakhirnya kalimat ketidak puasan kita pembina dengan "kekalahan" mereka.
Mereka berangkat dengan "Senyum Kemenangan" dengan semangat "Pejuang" telah sirna, kita telah membentuk Jiwa baru pada diri mereka, yakni jiwa "Kekecewaan", merasa bersalah dengan usaha yang maksimal, tidak percaya diri dengan usaha yang akan mereka tampilkan pada masa yang akan datang.
Padahal masa mereka masihlah panjang. Kasihan mereka, tidakkah kita telah menghilangkan sebuah INTAN dalam diri mereka yang harganya beratus-ratus juta dibandingkan hanya dengan sebuah piala dengan harga berkisar Tiga ratus ribuan satu set untuk sebuah kebanggaan.
Piala hanyalah alat untuk membentuk Intan Kepribadian menjadi lebih terasah lagi keindahannya, sehingga nilainya akan lebih mahal lagi di dunia dan akhirat.
Meraih Piala atau Tidak, mereka tetap Juara kita, mereka tetap anak kita, mereka tetap harapan bangsa, mereka tetap generasi penerus kita, mereka tetap yang akan mengingat kita walau kita telah tiada.
Sesungguhnya kitalah Piala bagi mereka, Piala sesungguhnya yang telah mereka dapatkan dari awal mula kita memproses mereka. Kitalah Piala mereka ..... kita para Pembina. Maka Banggalah dengan itu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H