Mohon tunggu...
Eko Oesman
Eko Oesman Mohon Tunggu... Freelancer - freelancer

Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja-Pram

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Sedekah Masuk Kembali

5 Oktober 2019   22:00 Diperbarui: 5 Oktober 2019   22:03 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tapi sang maha syaitan terus meniupkan kebohongan dan keraguan dibenak saya. Nggak usah sedekah di sini, ntar saja di masjid dekat rumah. Kotaknya tidak meyakinkan. Palingan juga buat marbotnya. Begini nih kalau punya otak tokcer dalam berfikir tapi iman lemah selemah lemahnya. Lembaran warna biru tetap bertahan di saku. Sholat Jumatpun usai.

Pukul setengah lima sore, di kamar 1751 saya menjerit tertahan. Jam tangan hilang! Otak langsung berputar menelusuri kronologis perjalanan hari ini. Setelah break sore saya sholat Ashar di mushollah lantai dua. Oh ternyata jam tangan ketinggalan di sana. Segera saya kontak Lost and Found Officer untuk menanyakan apakah mereka menemukan sebuah jam tangan tertinggal di tempat wudhu.

Usai melapor saya membathin. Inikah azab yang diberikan Allah untuk orang sekikir saya, sepelit saya, sebodoh saya. Ah, sudahlah. Sudah kejadian. Saya mencoba menata hati. Mencoba mengikhlaskan. Jika masih rezeki dan Allah memaafkan saya, jam tangan pasti kembali. Apa sih yang susah bagi Allah? Dan jika memang kembali saya berniat memberi uang kepada sang office boy.

Berselang lima menit telpon kamar berdering, mengabarkan bahwa jam tangan saya telah ditemukan. Seorang office boy akan mengantarkannya ke kamar Bapak, suara wanita di seberang telpon mengabarkan kabar gembira.

Setelah mengucapkan terima kasih, saya serahkan lembaran warna biru ke tangannya.

Jaya: Emang sudah jalannya ya pak?
Saya: Iya Jay, jadi malu saya.

Barakallah. Begitulah cara kerja syaitan. Tak mudah menaklukkannya. Mereka punya berbagai cara untuk mengelabui kita. Dengan cara halus hingga kasar. Bagi orang dengan iman setipis saya, begitu caranya mereka menggoda.

Maap teman, ambil positifnya ya. Tak ada niat berbuat ria, sekedar berbagi hikmah kehidupan.

05/10/2019
Pukul 20.10

#TulisanEO

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun