Saat senyum polos masih menghiasi canda anak-anak didesaku,Dan terkadang aku berharap,andai aku mampu meminta pada waktu ,aku ingin kembali ke masa itu, ke masa dimana status sosial dan perbedaan bukan menjadi Hambatan dalam berteman atau menjalin hubungan.
Dan di pantai ini ,di sebuah saung atau gazebo di dekat tugu tepi batas kota,
Aku masih mengingat jelas tentang dirimu, saat kau begitu murka kepadaku,
Tentang sebuah kejujuran hati yang berakhir sebuah petaka dari rasa sayang yang tak berbalas .
Saat sore di bulan juni ,saat aku janjian dengan dirinya di tempat ini ,saat aku baru saja pulang kerja sebagai guru di salah satu sekolah dasar di desa kertagama,jaraknya pun tak begitu jauh dari tempat ini,
Tapi sore itu kepala sekolah , tiba-tiba mengadakan rapat ,untuk para guru dan staff di sekolah ini ,hatiku gelisah tak karuan, aku berada dalam sebuah dilema yang sama pentingnya ,di satu sisi,,ini sebuah perintah atau amanah dari atasan(kepala sekolah) di tempat kerjaku,di sisi lain aku sudah berjanji pada orang yang aku cintai,sehingga membuatku pada posisi yang serba salah .
Setelah mengikuti setengah dari rapat ,aku meminta izin pada anggota yang lain, dengan alasan karena ada sedikit masalah yang harus kuseslesaikan dan darurat,.
Aku segera menemui dia,aku berharap ia masih disana dan menungguku.
.sebelum kesana,aku mampir sejenak ke toko ice cream untuk membelikannya ,Ice cream Strawberry special,tuk kuberikan kepadanya .
Sesampainya disana ,bukan senyum manis yang kudapat,melainkan tatapan wajah yang berapi-api ,tatapan murka dan penuh amarah,tatapan harimau yang ingin melahap mangsannya hidup-hidup.
Sejenak hatiku menjadi ciut,dan pertanyaan dalam hatiku yang muncul adalah “haruskah ini ku lanjutkan?” ,kutegakkan hatiku dan aku tetap melangkahkan kaki menuju dirinya.