Mohon tunggu...
eko arissetyawan
eko arissetyawan Mohon Tunggu... Guru - guru di sman1 wonogiri

saya menjadi pendidik yang mempunyai hobby olah raga bulutangkis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai Kebajikan Sebagai Pemimpin (Koneksi Antar Materi Modul 3.1)

1 Mei 2023   19:38 Diperbarui: 1 Mei 2023   19:46 148
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Apakah pengambilan keputusan tersebut telah efektif, masihkah ada pertanyaan-pertanyaan dalam diri kita atas pengambilan keputusan tersebut? Hal-hal ini tentunya bisa dibantu oleh sesi 'coaching' yang telah dibahas pada sebelumnya. Kegiatan terbimbing pada LMS modul 3.1 materi pengambilan keputusan berkaitan erat dengan kegiatan coaching yang diberikan pendamping ataupun fasilitator dalam perjalanan proses pembelajaran kita. Terutama dalam pengujian pengambilan keputusan yang telah kita ambil, di mana dengan coaching kita dapat menuntun seseorang untuk menemukan solusi terbaik dari segala masalah mereka. Dengan banyak mendengarkan dan menjadi coach bagi murid ataupun rekan sejawat, kita dapat menerapkan paradigma, prinsip, dan langkah-langkah dalam pengambilan dan pengujian suatu keputusan. Namun segala keputusan tetap kita serahkan kepada murid tersebut. Itulah bedanya dengan konselor ataupun mentor. Pengambilan keputusan yang diambil berdasarkan 4 paradigma, 3 prinsip, dan 9 langkah pasti akan lebih efektif dan dapat dipertanggungjawabkan. Apabila dalam pengambilan keputusan masih terdapat keragu -- raguan, maka untuk mempertimbangkan pengambilan keputusan tersebut bisa dibantu dengan sesi coaching. Dimana rekan sejawat ataupun siswa yang bermasalah dapat menceritakan secara jelas dan dapat kita bantu serta tuntun mereka untuk menemukan keputusan terbaik dari masalah mereka

4. Bagaimana kemampuan guru dalam mengelola dan menyadari aspek sosial emosionalnya akan berpengaruh terhadap pengambilan suatu keputusan khususnya masalah dilema etika?

Untuk menstabilkan sosial emosional guru dalam megambil suatu keputusan, seorang guru perlu memiliki kompetensi kesadaran diri (self awareness), pengelolaan diri ( self managemen), kesadaran soial (social awareness), dan keterampilan berhubungan sosial (realtionship skilis). Dengan kompetensi tersebut maka diharapkan guru akan mampu mengambil suatu keputusan dengan tepat.

5. Bagaimana pembahasan studi kasus yang fokus pada masalah moral atau etika kembali kepada nilai -- nilai yang dianut seorang pendidik?

Pembahasan studi kasus yang fokus pada masalah moral atau etika kembali kepada nilai -- nilai yang dianut seorang pendidik dimana dalam kasus keseharian, kasus dianalisis terlebih dahulu apakah itu merupakan dilema etika ataukah itu adalah bujukan moral. Dilema etika merupakan situasi dimana kita dihadapkan pada hal benar lawan benar, namun saling bertentangan. Sedangkan bujukan moral adalah situasi di mana kita dihadapkan dengan dua hal yang benar melawan salah. Seorang pendidik yang mempunyai nilai -- nilai kebajikan universal yang tertanam baik dalam diri mereka dalam mengambil keputusan akan mengedepankan kepentingan murid. Serta patuh dan taat pada peraturan yang berlaku sesuai dengan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan. Jika ada studi kasus yang fokus pada masalah moral atau etika maka sebagai seorang pendidik dapat menerapkan paradigma mana yang sesuai dengan masalah tersebut serta prinsip mana yang akan diambil dalam pengambilan keputusan.

6. Bagaimana pengambilan keputusan yang tepat, tentunya berdampak pada terciptanya lingkungan yang positif, kondusif, aman dan nyaman?

Setiap keputusan yang diambil secara tepat, tentu akan memberikan dampak pada terciptanya lingkungan yang positif, kondusif, aman dan nyaman. Kondisi tersebut adalah kondisi yang dicita -- citakan. Maka untuk melakukan perubahan, diperlukan suatu pendekatan yang sistematis. Dalam hal ini, kita menggunakan pendekatan Inkuiri Apresiatif melalui tahapan BAGJA dengan tujuan melakukan perubahan ke arah yang lebih baik dan berpihak pada anak. Sehingga tercipta suasana pembelajaran yang menyenangkan bagi murid.

7. Apakah tantangan -- tantangan di lingkungan Anda untuk dapat menjalankan pengambilan keputusan terhadap kasus -- kasus dilema etika ini? Adakah kaitannya dengan perubahan paradigma di lingkungan Anda?

Dengan berkiblat pada 3 prinsip tadi maka timbul beberapa tantangan dilingkungan saya dalam mengambil keputusan terhadap kasus -- kasus dilema etika diantaranya sulitnya melakukan koordinasi dengan orang tua siswa untuk meminta dukungan dan diskusi perbaikan dari setiap keputusan yang diambil. Kadang saat kita memutuskan suatu masalah dengan prinsip rasa peduli malah menghilangkan kepercayaan siswa dan sebagian wali murid terhadap peraturan yang dibuat disekolah.

8. Apakah pengaruh pengambilan keputusan yang kita ambil ini dengan pengajaran yang memerdekakan murid -- murid kita? Bagaimana kita memutuskan pembelajaran yang tepat untuk potensi murid kita yang berbeda -- beda?

Pengaruh pengambilan keputusan yang kita ambil sebagai pemimpin pembelajaran haruslah berpihak kepada murid dengan pengajaran yang memerdekakan murid-murid kita. Kebutuhan murid yang tidak sama dan memerlukan cara belajar yang berbeda-beda dapat dipetakan terlebih dahulu kebutuhan belajar murid berdasarkan profil belajar. Hal tersebut untuk memberikan kesempatan kepada murid supaya belajar secara natural dan efisien. Pengambilan keputusan dalam proses pembelajaran seperti preferensi terhadap lingkungan belajar, pengaruh budaya, gaya belajar, kecerdasan majemuk dapat kita identifikasi pada murid -- murid kita. Sehingga murid dapat merdeka belajar dan sesuai dengan profil pelajar Pancasila.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun