Mohon tunggu...
eko arissetyawan
eko arissetyawan Mohon Tunggu... Guru - guru di sman1 wonogiri

saya menjadi pendidik yang mempunyai hobby olah raga bulutangkis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Koneksi Antar Materi Modul 2.3 Coaching Untuk Supervisi Akademis

28 Maret 2023   14:18 Diperbarui: 28 Maret 2023   14:31 418
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bagaimana keterkaitan keterampilan coaching dengan pengembangan kompetensi sebagai pemimpin pembelajaran?

Bagaimana peran Anda sebagai seorang coach di sekolah dan keterkaitannya dengan materi sebelumnya di paket modul 2 yaitu pembelajaran berdiferensiasi dan pembelajaran sosial dan emosi?

Keterkaitan keterampilan coaching dengan pengembangan kompetensi sebagai pemimpin pembelajaran Nampak pada kesamaan tujuan yakni keduanya ingin meningkatkan performa belajar, pengalaman hidup murid, pembelajaran diri dan pertumbuhan pribadi dari murid -- murid yang dituntunnya. Selain itu pendekatan social emosional dalam praktik coaching juga sangat diperlukan. Melalui pertanyaan reflektif yang diberikan guru, murid akan menemukan kedewasaan dalam proses berfikirmelalui kesadaran dan pengelolaan diri, sadar akan kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya, mengambil perspektif dari berbagai sudut pandang sehingga sesuatu yang menjadi keputusannya telah didasarkan pertimbangan etika, norma, social dan keselamatan.

Hal tersebut (coaching) tidak hanya berlaku pada siswa tetapi bagi orang lain juga baik didalam sekolah atau di luar sekolah. Dalam bidang apapun. Sehingga kemampuan kompetensi social emosional juga akan terbentuk dengan sendirinya.

Proses coaching jika dikaitkan dengan konsep pendidikan yang disampaikan Ki Hajar Dewantara bahwa pendidikan bersifat menuntun kodrat anak agar selamat dan bahagia. Maka seorang coach harus mampu menuntun anak mengembangkan semua potensi yang ada di dirinya agar mencapai keselamatan dan kebahagiaan baik sebagai individu maupun anggota masyarakat, dengan memberi ruang kebebasan pada murid untuk menemukan kekutan yang ada pada dirinya. Sedangkan pendidik memiliki peran sebagai pamong yang mengarahkan dan memberdayakan murid agar tidak salah arah.

Proses coaching pun juga dapat dikaitkan dengan pembelajaran berdeferensiasi, seperti yang kita tahu bahwa pembelajaran berdeferensiasi merupakan pembelajaran yang berdasarkan pada kebutuhan murid baik dalam hal kesiapan belajar, profil belajar murid maupun minat murid. Coaching dapat dijadikan suatu alat dimana dalam proses identifikasi, pendidik dapat melakukan identifikasi kebutuhan belajar murid sebagai bentuk asesmen awal yang akan dijadikan sebagai dasar proses pelaksanaan pembelajaran sehingga akan dapat mengembangkan kekuatan yang ada didalam diri murid. Dengan proses tersebut akan terwujud pembelajar yang merdeka yang dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya.

Pada proses pembelajaran social dan emosional, proses coaching juga memiliki keterkaitan. Proses pembelajaran social emosional merupakan suatu proses pembelajaran yang mampu menciptakan pengalaman belajar bagi murid untuk menumbuhkan dan melatih lima Kompetensi Sosial dan Emosional (KSE), yaitu: kesadaran diri, manajemen diri, kesadaran sosial, keterampilan berelasi, dan pengambilan keputusan yang bertanggung jawab. Pembelajaran social emosional sangat mendukung bagi pelaksanaan coaching, sebab dalam pelaksanaan coaching diperlukan pemahaman tentang Kompetensi social emosional. Dengan pembelajaran social emosional, coach dan cochee dapat berinteraksi dengan sepenuhnya hadir dalam proses coaching, dapat mendengarkan dengan RASA, dan memiliki rasa ingin tahu yang tinggi sehingga dapat menimbulkan empati.

Dengan proses coaching guru juga dapat mengembangkan kompetensi diri sebagai pemimpin pembelajaran. Supervisi akademik merupakan serangkaian aktivitas yang bertujuan untuk memberikan dampak secara langsung pada guru dan kegiatan pembelajaran mereka di kelas. Supervise akademik bertujuan untuk meningkatkan kompetensi guru yakni pemberdayaan dan pengembangan kompetensi diri dalam rangka peningkatan performa mengajar dan mencapai tujuan pembelajaran yang berpihak pada anak.Dan dalam proses pelaksanaannya supervise akademik menggunakan pendekatan coaching.

  • Informasi Yang Didapat Dari Orang Atau Sumber Lain Di Luar Bahan Ajar Pgp

Keterampilan dan pengetahuan tentang coaching ini selain CGP peroleh dari modul lms dan fasilitaor atau PP, juga pernah kita dapat dari:

  • pengalaman para alumni CGP angkatan sebelumnya. Mereka mempraktikan hal tersebut secara luwes dan konkret sehingga kita bisa belajar langsung dari mereka sebagai alternative sumber belajar.
  • Selain itu kita juga bisa belajar tentang coaching ini dari peran guru BK disekolah kami, ilmu psikologis dalam menghadapi orang yang baru dalam masalah maka pengalamannya sangat kita butuhkan untuk semakin memahamkan kita tentang substansi modul 2.3, 2.2, 2.1 dan modul -- modul sebelumnya.

Dalam konteks pendidikan coaching merupakan suatu proses sebagai komunikasi pembelajaran antara guru dan murid, murid diberikan ruang kebebasan untuk menemukan kekuatan dirinya dan peran pendidik sebagai 'pamong' dalam memberi tuntunan dan memberdayakan potensi yang ada agar murid tidak kehilangan arah dan menemukan kekuatan dirinya tanpa membahayakan dirinya. Guru selaku seorang coach mampu mengembangkan coachee dengan maksimal. Proses coaching yang berhasil akan menghasilkan kekuatan bagi coach dan coachee untuk mengembangkan diri secara berkesinambungan. Untuk itu diperlukan pemahaman tentang paradigma dalam berpikir coaching. Paradigma berpikir coaching tersebut antara lain;

  • Fokus pada coachee/rekan yang akan dikembangkan
  • Bersikap terbuka dan ingin tahu
  • Memiliki kesadaran diri yang kuat
  • Mampu melihat peluang baru dan masa depan

Dalam proses coaching perlu terjalin rasa aman dan nyaman dari kedua belah pihak, coach harus mampu menjalin kemitraan dengan cochee sehingga akan terjadi suatu proses percakapan kreatif yang dapat menggugah pemikiran cochee memaksimalkan semua potensi yang ada dirinya. Coach juga perlu memiliki kompetensi yang mendukung proses coaching, yaitu; kehadiran penuh, mendengarkan aktif dan mengajukan pertanyaan berbobot.

Terimakasih sudah membaca, semoga bermanfaat

YT: ea-eo channel

IG: easimasguruku

FB: mas guru

Tiktok: easimasguru

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun