Waktu sudah menunjukkan pukul 13.00 kamipun segera kembali ke bus masing-masing untuk makan siang di restoran yang sudah ditentukan. Di restoran seperti biasanya kami langsung berbaur dengan para wisatawan asing dan kamipun saling menyapa satu sama lain. Suasana khas bali dan iringan gamelan musik bali mengiringi santap siang pertama kami di Bali yang membuat makan siang kami lain daripada yang lain.
Acarapun kami lanjutan menuju Dreamland, pantai yang Lokasinya terletak di bukit Unggasan, satu jalur menuju Garuda Wisnu Kencana. Pantai dreamland Bali, letaknya sangat terpencil, dan sebaiknya bertanya kepada orang lokal disana, setelah anda melewati GWK (Garuda Wisnu Kencana). Karena berada di tempat terpencil, maka pantai ini jauh lebih bersih dari pada pantai Kuta. Di pantai Dreamland Bali, terdapat lebih banyak wisatawan asing dari pada wisatawan lokal. Mungkin karena ombaknya yang besar, sangat cocok buat penyuka olahraga surfing, dan pantainya yang bersih, yang memberikan kesan nyaman, pada saat anda duduk atau berbaring di pantai ini. Haripun sudah beranjak petang, kami segera kembali ke bus masing untuk beristirahat di hotel yang sudah di siapkan panitia.
Hari kedua agenda wisata kami masih 3 tempat yang harus kami kunjungi hari itu juga yaitu pusat oleh-oleh bali “krisna”, kemudian Sangeh yaitu salah satu obyek wisata kera yang terkenal di Bali, dan yang terakhir adalah Tanah lot yaitu salah satu obyek wisata terkenal di pulau Bali yang wajib dikunjungi. Terletak di Desa Beraban, Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan. Jaraknya sekitar 13 km ke arah barat kota Tabanan. Dari Bandar udara Ngurah Rai dapat ditempuh dalam waktu kurang lebih 1 jam dengan kendaraan bermotor jika tidak terjadi kemacetan.
Karena Tanah Lot adalah wisata kami terakhir, kami tidak mau menyia-nyiakan waktu, kami pun segera turun dan menikmati indahhnya pantai dengan ombaknya yang menjulang tinggi di sisi-sisi pura tanah lot yang eksotis. Dibangun pada dua tempat yang berbeda. Satu terletak di atas bongkahan batu besar, dan satunya lagi terletak di atas tebing yang menjorok ke laut mirip dengan Pura Uluwatu. Tebing inilah yang menghubungkan pura dengan daratan dan bentuknya melengkung seperti jembatan.
Pura Tanah Lot merupakan bagian dari Pura Kahyangan Jagat di Bali, sebagai tempat memuja dewa penjaga laut. Pura Tanah Lot akan kelihatan dikelilingi air laut pada saat air laut pasang. Di bawahnya terdapat goa kecil yang didalamnya ada beberapa ular laut, yang mempunyai ciri-ciri berekor pipih seperti ikan, berwarna hitam berbelang kuning.
Dari tempat parkir menuju pura Tanah Lot, banyak terdapat toko yang menjual berbagai barang kerajinan khas Bali. Misalnya patung, lukisan, kain pantai, pernak – pernik, dan aksesoris seperti di pasar seni Sukawati Bali. Selain itu terdapat pedagang makanan dan minuman dan penyewaan kamar kecil atau toilet. Harganya pun relatif murah untuk wisatawan domestik maupun mancanegara.
Sungguh pengalaman yang sangat berkesan. Begitu indah dan kayanya keanekaragaman wisata dan kebudayaan Indonesia. Ingin rasanya di lain waktu saya berkuunjung kembali ke pulau Bali, pulau yang menyajikan keiindahan pantai serta kekentalan adat istiadat masyarakat yang ada di dalamnya. I Miss u BALI..!!!!!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H