Mohon tunggu...
Eko Irawan
Eko Irawan Mohon Tunggu... Penulis - Menulis itu Hidup
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Pantang mundur seperti Ikan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Hari Hari Puisiku #39 : Booster Cinta

23 April 2022   23:57 Diperbarui: 23 April 2022   23:58 172
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hari hari puisiku #39 gambar diolah dari jawapos.com

Hari Hari Puisiku #39 : Booster Cinta
Ditulis oleh : Eko Irawan
Baca Puisi sebelumnya :
Vaksin Patah Hati

https://www.kompasiana.com/eko67418/625c62153794d16b2838fb12/hari-hari-puisiku-37-vaksin-patah-hati
----------------

Apa yang ingin kau katakan tentang cinta? Selalu jawaban munafik! Pasti kau sembunyikan jawaban hatimu. Hidup telah dipenjara idealisme. Patah hati. Dan pelarian. Semua untuk senyum pura pura bahagia.

Andai cinta bisa disederhanakan. Ada vaksin patah hati. Ada Booster cinta. Tentu aku sudah berdiri membusung dada. Bukan sombong. Tapi berani menatap masa depan. Dengan yakin. Tetapi...

Topeng drama kehidupan. Berisi sandiwara kepentingan. Yang tulus dihinakan. Telah ditukar dengan bangsat keparat. Yang disembunyikan. Dalam lorong lorong kepalsuan. Tapi dipuji sebagai yang paling mulia. Adilkah?

Booster cinta, andai ada. Tapi itu tak ada. Karena cinta yang telah ternoda, sulit sembuh. Tak bisa dikata, itu dulu. Sekarang tidak. Tidak segampang itu Ferguso.

Karena langit bumi sudah dengar pernyataan itu. Memaafkan ? sama dengan goblog. Dan siapa Sudi jadi goblog seri ke dua? Ketiga? Seterusnya? Ngakaklah para munafik. Puas bukan?

Booster cinta, walau tak ada. Tapi buat buat kamu sadar.  Sisa umur harus waras. Tak butuh permainan lagi.  Ini hati. Bukan drama telenovela. Tak perlu menangis, karena kemarin, kau bangga melakukannya. Fitnah apa lagi yang kau dramakan? 

Cinta itu hati putih. Sekali kau tukar, itu obat kadaluarsa. Jadi racun. Kecuali pura pura bahagia. Dan ini hidup nyata, masak akan diisi dusta? 

----------------

Malang, 23 April 2022

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun