Kau mangut mangut mengikuti cerita Rahwana di gunung ungaran ini. Seolah kau jadi Dewi Sinta, karena untuk cintamu, seorang Rama harus berjuang mengalahkan Rahwana yang ingin menculikmu. Dan kita disini, napak tilas sejarah cinta, tak hanya tentang kita, tapi sejarah sejak epos ramayana diabadikan dan ditulis. Dan itu tergambar di tlatah Gedong Songo. Keren bukan?
candi peninggalan budaya Hindu ini baru ditemukan kembali oleh Sir Thomas Stamford Raffles pada 1804. Mulanya, hanya ditemukan tujuh buah bangunan candi, sehingga dinamakan Candi Gedong Pitu.
Kemudian pada sekitar tahun 1908 hingga 1911, arkeolog asal Belanda bernama Van Stein Callenfels menemukan dua bangunan candi tambahan.Sejak saat itu, namanya berubah menjadi Candi Gedong Songo dan pernah dilakukan pemugaran sebanyak dua kali.
Pemugaran pertama dilaksanakan oleh pemerintah kolonial Belanda pada 1928 hingga 1929. Sedangkan pemugaran kedua pada 1972 hingga 1982 oleh Pemerintah Indonesia.
Demikianlah jalan jalan sejarah di Candi Gedong Songo. Gunung Ungaran jadi saksi cerita epos Ramayana. Gedong songo simpan Rahasia Rahwana. Seperti kisah perjalanan cinta kita hingga akhirnya kita bisa sampai disini.Â
Kau jadi paham siapa Rahwana yang jadi kerikil dalam sepatu perjalanan kisah cinta kita. Tokoh banyak muka yang selalu ingin merebutmu dari cintaku.
Rahwana atau dasamuka ini tokoh yang punya banyak muka. Dia pernah menculikmu dan menunjukan pada para sahabat. Padahal dia banyak merebut dewi dewi yang lain. Dia itu pemabuk, seperti kebiasaan Dasamuka. Saat sakau itulah dia ceritakan rahasianya. Dan padamu itu hanya perlu bermain main saja, karena kamu bukan typenya.Â
Mabuknya Rahwana. Cerita Jujur karena tak sadar. Dan Gedong Songo simpan Rahasia Rahwana. Disinilah dia dikubur dibawah gunung Ungaran. Hikmahnya, kedzoliman itu pasti dikalahkan kebenaran. Ketulusan cintaku padamu adalah bukti yang sedang diperjuangkan, bukan untuk dipermainkan.
Candi Gedong Songo, Gunung Ungaran, Â tanggal 9 April 2022
Referensi :
-Kompas.com
-Candigedongsongo.com
-niko channel
-Buku Babad Tanah Jawa, karya Soedjipto Abimanyu, terbitan Laksana Yogjakarta 2017.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H