Seperti kota-kota lainnya yang berada di bawah pemerintahan kolonial Belanda, dibangun pula benteng sebagai pusat militer. Benteng ini berbentuk segi lima dan pertama kali dibangun di sisi barat kota lama Semarang saat ini.
Benteng ini hanya memiliki satu gerbang di sisi selatannya dan lima menara pengawas. Masing-masing menara diberi nama: Zeeland, Amsterdam, Utrecht, Raamsdonk dan Bunschoten.
Kota Lama menjadi salah satu ikon primadona bagi warga Kota Semarang sampai mancanegara turut datang ke Kota Lama ini.Â
Untuk mengenang keberadaan banteng yang mengelilingi kota lama, maka jalan-jalan yang ada diberi nama seperti Noorderwalstaat (Jalan Tembok Utara-Sekarang Jalan Merak), Oosterwalstraat (Jalan Tembok Timur -- Sekarang Jalan Cendrawasih), Zuiderwalstraat (Jalan Tembok Selatan-Sekarang Jalan Kepodang) dan juga Westerwaalstraat (Jalan Tembok Barat-Sekarang Jalan Mpu Tantular).
Saat ini beberapa bangunan yang ada telah dialihfungsikan sebagai:
Gedung bekas De Javasche Bank yang saat ini menjadi Semarang Kreatif Galeri.
Gedung bekas Kantor Pengadilan Pemerintahan Belanda yang pernah menjadi rumah dinas pendeta Gereja Immanuel dan pada 2006 menjadi rumah makan mewah bergaya Sunda.
Gedung Marba.
Gedung Spiegel yang saat ini digunakan untuk bar dan bistro.
Gedung bekas Van Drop, saat ini menjadi Dream Museum Zone
Gedung Marabunta yang menjadi gedung serbaguna, dahulunya bernama Statschouwburg yang merupakan Gedung Komedi.
Gedung Keuangan PAPAK yang dulunya merupakan Gedung Balai Kota.
Bank Mandiri KC Mpu Tantular dulunya merupakan gedung Societiet De Harmonie.
Gereja Blenduk yang dibangun pada abad ke 18, dan masih berfungsi sebagai tempat ibadah hingga saat ini.
Jembatan Berok (Gouvernementsbrug) yang dibangun pada abad ke 17 dan masih kokoh hingga saat ini.Â
Berikut liputan Niko channel tentang kota lama sekarang
https://youtu.be/Plubc67OHIA
Demikian Wikipedia menceritakan tentang kota lama Semarang. Jadi kita berdua tak hanya jalan jalan, tapi juga belajar sejarah. Serasa kita jalan jalan di Eropa.
Cerita jalan jalan di Semarang sangat mengesankan. Berdua bersamamu, serasa menembus ruang waktu. Jalan jalan sejarah, wisatawan jaman now, sang time travel menembus romansa masa lalu.
Lelah juga sehari ini. Kita pun duduk di bangku. Dibawah temaram lampu. Tak terasa hari sudah malam. Tapi lelah ini terbayar. Â
Left my heart in semarang. Serasa hati kita tertinggal di romantisnya sekarang. Berdua. Mewujudkan hati penuh cinta. Mewujudkan kasih berdua, hingga ke Semarang.Â