Cari Makan di Semarang. Penasaran juga dengan tahu gimbal. Tahu gimbal merupakan masakan khas Semarang yang terbuat dari tahu goreng, sayuran, dan bakwan udang. Sajian ini ditambahkan juga dengan kuah kacang yang terbuat dari kacang goreng tumbuk kasar.
Ada potongan lontong yang juga disajikan di sepiring tahu gimbal, bikin masakan ini jadi makin mengenyangkan. Itulah kuliner awal yang menyambut kita datang di Semarang.
Setelah kita lepas penat, Ki jalan ke Lawang Sewu. Berdua, bergandeng tangan, seolah kita pasangan muda kasmaran. Tak ada yang salah kok, anugerah ini datangnya sekarang, diusia yang tak lagi muda.
Lawang Sewu sekarang, begini penampakannyaÂ
Insting sejarah ku mulai bergejolak. Bangunan haritage sisa masa kolonial begitu megah di depan mata. Gedung ini, dahulu yang merupakan kantor dari Nederlands-Indische Spoorweg Maatschappij atau NIS. Dibangun pada 27 Februari tahun 1904 dan selesai pada tahun 1907.
Begini asal usul Lawang Sewu Semarang
https://youtu.be/agMZZLjY0tI
Â
Masyarakat setempat menyebutnya Lawang Sewu karena bangunan tersebut memiliki pintu yang sangat banyak, meskipun kenyataannya, jumlah pintunya tidak mencapai seribu. Bangunan ini memiliki banyak jendela yang tinggi dan lebar, sehingga masyarakat sering menganggapnya sebagai pintu (lawang).
Gedung ini Terletak di bundaran Tugu Muda yang dahulu disebut Wilhelminaplein. Bangunan kuno dan megah berlantai dua ini setelah kemerdekaan dipakai sebagai kantor Djawatan Kereta Api Repoeblik Indonesia (DKARI) atau sekarang PT Kereta Api Indonesia.