Wawasan sempit terjadi karena dolenmu kurang adoh masseh. Itu istilah gaul bahasa Jawa dengan kata kata gaul masseh dari Bapak Ganjar Pranowo, Gubernur Jateng. Artinya mainmu kurang jauh masseh.Â
Kamu yang hidup dilingkungan terkecil, tidak pernah keluar kampung, paling pergimu hanya ke mushola berjarak 3 rumah dari tempat tinggalmu, apa yang akan kau ketahui sebagai ide menulis?
Kamu tak punya teman, nongkrongmu hanya di pos jaga kampung, temanmu hanya itu itu saja, dari mana inspirasi dan ide tulisanmu bisa berwawasan lebih luas?
Dolen atau main itu membuka wawasan mu. Orang yang tak pernah dolen, pikirannya tidak pernah refereshing. Komputer super canggih saja, tidak pernah direfresh bisa Hank.Â
Bisa not responding. Jadi mereka yang ide buntu, caranya sekali waktu Dolen untuk tujuan refereshing. Orang yang tak pernah dolen, wawasannya itu itu saja. Lawan bicara saja malas mendengarkan, apalagi jika itu ditulis. Kapasitas menulismu sempit wawasan dan tidak menginspirasi.
Jadi bagaimana cara jitu mengatasi penulis ide buntu?
Sekali waktu pergi dolen masseh. Jangan Bebani otakmu dengan hal hal yang tidak prodoktif. Beberapa orang menyatakan sudah pensiun dolen. Sudah bosen. Sebenarnya itu pernyataan munafik menipu diri. Andai otak bisa bicara, pasti protes dan anggap kamu egois, memaksa diri dan sama sekali tidak peduli dengan kesejahteraan otak. Ilmiahnya bagaimana? Monggo bisa di browsing.Â
Dolen, juga tidak perlu jauh dan biaya mahal. Itu kenapa penulis juga harus punya hobby. Dunia hobby juga dunia ide yang kaya untuk bahan tulisan. Saya juga penulis yang mengawali karier menulis di kompasiana berbasis hobby.
Contohnya kegiatan sbb:
Foto diatas adalah tema Reenactor yang kaya ide untuk ditulis sebagai artikel menarik untuk ditulis. Tema lain yang sederhana bisa ditulis adalah hobby diecaster seperti sbbÂ