Minggu ceria, akhirnya jadi juga kita mbolang ke pantai. Bermotor melalui jalanan di malang Selatan. Walau pelan pelan, tapi asyik juga. Sepanjang jalan bisa berbagi cerita. Sesekali jiwit jiwitan. Guyon nakal. Lupa sudah segala sedih kita selama ini. Hingga kita sampai disini, jembatan pelangi.Â
Dan sampailah juga setelah bermotor 57 km dari malang. Udara segar pantai menyambut. Setelah parkir motor, kita jalan jalan di pasir putihnya.Disambut Pasir putih-kecokelatan menghampar di pantai Balekambang. Ombak berdebur keras. Sekitar 200 meter dari darat, jajaran karang menghalanginya. Ombak itu lalu pecah menjadi gelombang berbuih.Â
Di tepi pantai, beberapa papan memberi peringatan: "Dilarang Mandi di Laut, Ombak Ganas". Peringatan yang tak cukup efektif. Nyatanya, banyak wisatawan dengan gembira menyambut ganasnya ombak. Sekalipun demikian, mereka sudah bisa paham, bagaimana agar tidak terseret ombak. Kita pun hanya jalan dipinggiran bibir pantainya, sambil mengukir tapak jejak kaki kita berdua.
Selain jajaran karang yang diperkirakan memiliki panjang mencapai 2 kilometer, terdapat 3 pulau yang juga membentengi pantai Balekambang. Pulau-pulau itu dikenal dengan nama Ismoyo, Wisanggeni dan Anoman. Di pulau Ismoyo terdapat Pura Amarta Jati. Pura itu dibangun pada tahun 1983, oleh seorang pemeluk agama Hindu yang berasal dari pulau Bali. Pembangunan Pura diperkirakan rampung antara tahun 1985 hingga 1986.Keberadaan Pura Amarta Jati membuat pantai Balekambang serasa di Tanah Lot, situs wisata di Bali.
Terdapat pula sebuah jembatan yang menghubungkan pantai Balekambang dengan pulau Ismoyo. Panjangnya sekitar 150 meter. Baik jembatan maupun Pura Amarta Jati merupakan lokasi favorit bagi pengunjung untuk berswafoto. Pulau Ismoyo, dengan Pura yang dibangun di sana, dengan latar belakang laut lepas, menjadi background foto yang eksotis.
kitapun menyempatkan diri kepulau legendaris itu. Menyeberangi jembatannya.
Sungguh ini akan jadi kenangan terindah. Kupegang jemarimu. Kuremas. Kupegang erat agar kita tetap bersama untuk selamanya. sebuah Bahasa cinta tanpa kata. Napak tilas Panji margasmara.
Kupandang wajahmu, beradu pandang, kita akhirnya sampai juga di Balekambang.
Chat Minggu pagi itu...
Hapeku tiba tiba berbunyi. Bukan alarm, Tapi chat WhatsApp darimu. Sesuai janjimu engkau akan berkabar soal rencana perjalanan kita Minggu pagi itu. Dan ternyata, chatmu membangunkan mimpi indah kita jalan ke Balekambang.
"Maaf ya, Sayang, aku Ndak boleh pergi ke Balekambang pagi ini. Ibuku pingin ditemani terapi. Maaf ya Sayangku."
Itu isi chatmu pagi itu. Dan kita tak jadi ke Balekambang.
Malang, 25 Maret 2022
---------------------------------