Memutuskan Dari Akhir
Strategi Cerdas Memilih Jurusan Kuliah
Ditulis oleh Eko Irawan
---------------------------------
Sebentar lagi UTBK-SMBPTN 2022 akan segera digelar. Nah apakah kamu sudah menentukan mau ambil jurusan kuliah apa nantinya? Atau justru masih bingung? Apakah kamu melakukan konsultasi juga dengan guru BK atau dengan orang terdekat? Ataukah kamu memilih jurusan yang disarankan orangtua saja? Berikut tips strategi cerdas memilih jurusan kuliah berdasarkan cara memutuskan dari akhir. Maksudnya? Penasaran? Selamat membaca semoga menginspirasi.
Setelah Wisuda Kemana?
Jauh sebelum memilih jurusan kuliah, pikirkan 4-5 tahun kedepan setelah wisuda kemana. Jurusan kuliah itu ibarat kamu pergi kesuatu tempat sebagai tujuan akhir dari proses bepergian bernama kuliah. Itu butuh waktu, biaya, pikiran, perjuangan dan pengorbanan. Salah milih jurusan, ibarat orang pergi naik angkot tidak tahu tujuannya kemana. Asal milih jurusan kuliah tanpa pikir panjang juga merupakan keputusan yang tidak bijak. Apalagi ikut ikutan teman. Yang penting kuliah, lulus wisuda masih bingung juga. Karena selama kuliah ada rasa tidak cocok dengan bakat minat yang dimiliki, sehingga selama kuliah belajarnya tidak maksimal, setelah lulus nanti bingung lagi. Setelah wisuda kemana? Kadang kita itu kalah sama anak paud dan TK. Kenapa? Mereka sudah punya cita cita mau jadi apa. Ada yang mau jadi polisi, tentara, hakim, youtuber, orang kaya, pengusaha hingga presiden. Setelah dewasa, padahal pola pikir lebih berkembang, ternyata malah tidak tahu mau jadi apa setelah lulus kuliah nanti. Memang, nanti setelah lulus kuliah itu kamu masuk dunia persaingan ketat. Adu nasib untuk meraih peluang dan kesempatan terpilih menjadi yang terbaik dari yang paling baik. Disitulah dibutuhkan perjuangan total, karena jurusan kuliah itu harus sesuai hati nurani, bakat minat dan kemampuan meningkatkan kapasitas pribadi. Saat kuliah tidak dibutuhkan sifat cengeng, mudah menyerah, dan protes yang salah tempat. Dan jangan santuy melulu saat kuliah, karena mereka yang lalai tidak akan punya kepekaan untuk meraih sesuatu yang berguna sesuai karakter dirinya. Itu ekstra bonus yang akan kamu miliki setelah lulus. Dan apapun jurusan kuliahmu, itu sebuah proses pendewasaan mu menjadi manusia unggul berpendidikan. Disekitar kita sangat banyak orang sukses tapi beda jurusan kuliahnya. Ada yang jurusan tehnik mesin, tapi sukses usaha toko kue. Â Kenapa itu terjadi? Seorang sarjana apapun jurusannya akan mampu beradaptasi dan siap jadi pejuang tangguh. Kuliah bukan satu satunya solusi sukses hidupmu, tapi masa kuliah adalah kawah candradimuka membuat kamu jadi pribadi unggul. Yang cerdas itu, yang punya proyeksi visioner ke depan, bakat minat terukur kapasitasnya dan siap jadi pejuang tangguh meraih kemenangan dalam setiap palagan kehidupannya. Pilih jurusan tepat karena mau apa setelah wisuda sudah diperjuangkan dan diiringi doa sejak dini. Itulah strategi memutuskan langkah kongkrit dari akhir, yaitu tujuanmu sendiri setelah lulus wisuda nanti.
Strategi cerdas memilih jurusan Kuliah
Pertama, ukur kemampuan akademikmu dibidang apa. Jika basic kemampuanmu di pendidikan sosial, jangan ambil ilmu pasti seperti jurusan kimia atau matematika. Kelak selama kuliah kamu akan menemui banyak kendala, karena kemampuanmu tidak akan nutut disana.
Setiap orang itu punya cara mengukur kemampuan dirinya sendiri. Jika kamu tidak tahu, berarti kamu tidak kenal dirimu sendiri.
Kedua, ketahui bakat minat dan kemampuanmu dimana. Jika kamu senang olah raga, maka kamu akan sangat nyaman kuliah di jurusan olah raga. Jika bakatmu sain dan tehnologi, jangan ambil jurusan seni. Jika bakat minat dan kemampuan akademikmu nyambung dengan jurusan kuliahmu, selama masa kuliah kamu bisa maksimal berprestasi.
Ketiga, minta pertimbangan pada orang tua. Jika maksudmu berseberangan dengan maksud ortu, berdiskusi lah yang baik. Jangan buat ortumu kecewa dan sakit hati. Doa seorang ibu itu diijabahi Allah. Jangan sampai ada doa kurang baik yang kelak akan jadi penghalang masa depanmu.
Keempat, bangun koneksi alumni dan koneksi dengan beberapa pihak. Kita masih makhluk sosial yang membutuhkan orang lain. Jaring pertemanan dan koneksi bisa jadi pintu suksesmu dimasa depan.
Kelima, tunjukan kapasitas dirimu itu istimewa. Ada banyak waktu, peluang, lomba dan kompetisi ilmiah di dunia kampus yang memungkinkan kamu jadi mahasiswa teladan. Tingkatkan pula kapasitas dirimu diberbagai bidang yang kamu mampu. Setelah lulus kamu ditanya kemampuan dan kopetensimu. Ijasah sarjanamu akan jadi syarat administrasi belaka.
Keenam, jika tujuanmu ingin jadi pegawai Negeri, pilih jurusan sekolah kedinasan baik sipil atau militer, seperti AKABRI atau IPDN. Disana kamu akan disiapkan jadi profesional.
Ketujuh, miliki sikap sendiri, jangan hanya ikut ikutan apalagi sekedar kuliah untuk gengsi belaka. Pilihlah lembaga kampus baik negeri atau swasta yang berkompeten. Pilihan kuliah itu masa depan pribadimu sendiri dan bukan mengikuti temanmu.
Demikian 7 strategi cerdas memilih jurusan kuliah. Masa depan itu milikmu sendiri dan engkaulah yang menentukan sejak sekarang. Jika disekitarmu banyak sarjana nganggur, itu harus dilihat kenapa mereka ngganggur.Â
Ternyata Banyak sarjana itu hanya fokus satu pintu saja, yaitu menuju ujian CPNS. mereka mengejar dan menunggu kesempatan diangkat CPNS. Tak ada yang salah dengan mereka, itu pilihan hidup mereka.Â
Yang salah itu, sudah sarjana kenapa tidak punya kepekaan membaca peluang usaha disekitar. Apa gengsi jika tidak jadi PNS? Disekitar kita itu banyak peluang usaha dan jangan pakai ilmu banyak alasan jika bidang tersebut dirinya tidak bisa.Â
Mumpung muda, kemana saja dirimu? Itulah kesempatan dirimu belajar dan meningkatkan kapasitas diri. Â Contoh Seorang teman lulusan Pendidikan PPKN memilih jadi pengusaha kuliner dari peternakan bebek, olahan telur asin dan kuliner masakan serba bebek. Saya bertanya kepadanya, kenapa tidak jadi guru PPKN saja disekolah?Â
Dia tersenyum, bahwa kuliah itu untuk membentuk karakter dan kemampuan pribadinya. Jika dia nunggu melulu untuk ujian CPNS dengan lowongan guru PPKN, Â akan sampai kapan? Contoh untuk di Malang raya sedikitnya ada 4 kampus pendidikan PPKN dengan kapasitas 2 kelas masing masing ada 40 mahasiswa perkelas. Tiap tahun ada 320 lulusan sarjana Pendidikan PPKN baru, sementara pertahun lowongan CPNS jurusan Pendidikan PPKN berjumlah kisaran 2-6 Orang. Berarti tiap tahun akan ada 314 sarjana PPKN yang tidak punya kesempatan jadi guru PPKN.Â
Apalagi pada kurikulum beberapa tahun terakhir mata pelajaran PPKN sudah tidak dijumpai lagi disekolah. Seorang Guru PPKN kenalan Saya sekarang mengajar bahasa Indonesia dan Geografi. Itu cerita yang saya temui dilapangan. Teman saya yang memilih usaha tadi saya bilang cerdas.Â
Dia tidak menunggu peluang CPNS guru, tapi berpikir realistis, bahwa dengan kemampuan pendidikan sarjananya dia tidak gengsi sekalipun banting stir ke usaha bebek.Â
Dan beberapa puluh tahun berlalu, dia sudah punya asset yang luar biasa, punya mobil bagus, rumah dibeberapa lokasi dan usahanya ada dibeberapa tempat serta mampu mengantar anaknya kuliah di universitas luar negeri.Â
Sementara teman dia yang jadi PNS dari jurusan yang sama, belum bisa punya mobil, rumahnya masih mertua indah, tak punya asset, yang banyak justru hutang konsumtifnya potong gaji.Â
Lunasnya nunggu pensiun. Untuk bayar pendidikan anaknya mengkis mengkis dan megap megap. Ini hanya sekelumit cerita, yang pasti sukses hidup itu memiliki sisi perjuangan dan nasib baik, dan tentunya memilih jurusan kuliah itu harus cerdas, bijak dan penuh pertimbangan, karena setelah wisuda kelak bukan masa santuy, tapi masa penuh perjuangan agar menjadi yang terbaik.Â
Bagaimana dengan Kamu? Semoga menginspirasi.
Malang, 15 Maret 2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H