Keunggulan Co Working Space Ala Redtis
Ditulis oleh : Eko Irawan
Redtis adalah sebuah usaha ekonomi kreatif yang tengah dikerjakan oleh para muda di Kelurahan Bakalan Krajan Kota Malang. Mereka tengah membangun sistem usaha budidaya ikan nila merah dengan sistem intensif.
Diawal perjuangan, mereka membangun usaha dengan cara merintis sistem kerja milenial yang disebut Co working space. Sebuah sistem kerja kelompok yang sangat efektif dalam membangun sinergi yang solid. Berikut ulasannya, semoga menginspirasi.
Mengenal Co Working Space
Bekerja itu tak harus punya kantor, apalagi sejak pandemi, ada tradisi bekerja dari Rumah. Konsep Redtis pertama digagas untuk menciptakan sebuah peluang usaha riil, yang bisa digarap bersama secara profesional. Konsep itu disebut Co Working space. Menurut situs Wikipedia, Co working Space ini berarti :
Kerja bersama (coworking) adalah cara bekerja dengan tempat kerja yang saling berbagi, biasanya di sebuah kantor dan kegiatan indepeden. Berbeda dengan lingkungan kerja pada umumnya, peserta kerja bersama biasanya bukan dari organisasi yang sama.
Redtis dirintis oleh mereka yang berlatar belakang profesi yang berbeda. Ada wirausaha, fotografer, karyawan, Anggota TNI, perawat, pensiunan, penulis, dan PNS.
Perbedaan profesi ini bukan halangan untuk membangun sinergi bersama dengan konsep kearifan lokal bernama gotong royong dan guyub rukun.Â
Co Working Space ala Redtis
Lantas apa keunggulan co working space ala Redtis ini? Berikut ulasannya.
1. Sinergi nyantai, kerja Serius. Bekerja dalam format co working space tidak sama dengan cara bekerja konvensional. Perbedaan latar belakang bukan perbedaan, tapi malah menciptakan sinergi nyantai yang saling isi, melengkapi dan memperkuat. Berbagai pengalaman bisa disharing secara proporsional. Nyantai, artinya dilakukan diluar jam kesibukan masing masing. Rapat dan diskusi bisa lebih cair dan dengan konsep ini, gagasan dan inovasi bisa diprogres secara kerja serius.
2. Kerja praktek di lapangan.
Berkantor kok di kolam, inilah uniknya Redtis. Dalam waktu dekat Redtis akan memiliki kantor yang akan segera launching. Kantor ini akan menjadi pusat administrasi profesional dan rapat kolaborasi dengan pihak ke tiga yang membutuhkan pertemuan privacy. Namun konsep bekerja di kolam dengan praktek di lapangan tetap jadi trend utamanya. Ada beberapa divisi yang mulai dikembangkan untuk bekerja secara profesional, dan tentunya harus bekerja di lapangan, karena usaha Redtis akan mengelola basis usaha dari Hulu ke hilir budidaya nila intensive sistem.
3. Belajar bersama yang asyik.
Konsep co working space sangat menarik dilakukan karena tujuan belajar bisa dicapai bersama. Semua saling isi dan menginspirasi. Entrepreneur atau wirausaha harus dijalankan dengan sinergi kerjasama karena tidak melulu teknis budidaya dan pemasarannya kelak. Tapi juga skill up para pembudidaya bisa ditingkatkan. Rugi dong, hanya kumpul kumpul tanpa progres yang endingnya tanpa kesejahteraan bersama. Sebuah inovasi harus bisa memberikan keuntungan bagi semua pihak yang mau berusaha bersama Redtis, khususnya dalam budidaya nila intensive system ini.
4. Banyak Teman baru, tambah Relasi.
Sistem co working space ini membuat kamu jadi tambah teman baru dan tambah relasi. Kamu Ndak bakalan terjebak teman toksik yang itu itu saja. Midsetmu juga akan tumbuh. Biasanya kamu berpikir sempit dan ada ketakutan untuk memulai sesuatu. Semakin banyak sinergi pertemanan dan relasimu, usaha juga semakin tumbuh. Sistem ini mengadopsi curhat kreatif dan menjadikan pola pikirmu semakin terupgade. Tinggalkan berpikir sempit bahwa budidaya hanya sekedar hobby. Peluang usaha harus ditangkap dan dikerjakan secara serius.
Empat hal diatas adalah keunggulan kerja ala co working space. Bagi yang tidak suka bekerja terikat, co working space adalah sistem yang bisa dilakukan dan sangat direkomendasikan.
Redtis telah membangun skema kemitraan dengan pembudidaya nila plasma hampir dengan seratus pembudidaya dengan target kolam sejumlah 450 kolam di tahun 2022 ini. Kolam plasma, adalah kolam milik pembudidaya sendiri dengan sistem budidaya mengikuti SOP budidaya dari Redtis. Mereka yang serius dan mengikuti SOP dalam kemitraan hasil panennya akan dibeli kembali oleh Redtis dengan harga menguntungkan pembudidaya. Redtis bukan monopoli atau tengkulak, sehingga pembudidaya Plasa tetap Untung menjadi mitra dari Redtis.
Tumbuh bersama adalah filosofi pemberdayaan ekonomi kreatif masyarakat yang mandiri dan sejahtera.
Semoga artikel ini menginspirasi. Bekerja sendiri memang menguntungkan, namun mampukah kita mengelola seorang diri saat kapasitas produksi meningkat dan permintaan melambung. Bekerja dalam kelompok dalam co working space adalah solusi membangun usaha bersama yang efektif dan sinergi yang saling menguntungkan saat usaha semakin besar.Â
Ditulis Di Malang, 14 Februari 2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H