Nesu?Â
protes?Â
Ora Trimo?Â
Seharusnya itu aku. Bukan kamu. Saat gelas kehormatanmu diaduk sendok yang haram, otakmu ke mana?
 Warasmu dimana?Â
Sekarang Puas bukan caramu balas dendam? Ayo, dalil apa lagi yang akan kau dustakan? Bilang, mumpung gratis. Biar turun karma instantmu. Itu urusanmu dengan Allah.
Allah yang kau sembah tahu bejatmu. Tak bisa kau tipu dengan air mata. Apalagi rekayasa dusta. Kau pintar Cari pembenaran sendiri, kau bisa bolak balik fakta. Kau Galang semua manusia, agar kasihan padamu dan menghukum aku. Agar dendam terpuaskan.Â
Enak ya? Lega bukan? Pahalanya apa? Mana pangeranmu itu? Katanya ahli ibadah. Amalnya sundul langit. Penyabar. Bapak yang baik. Jago diranjang. Lelaki jagoan. Kok sekarang lari? Hebat ya... Segala puji dari setan langit bumi memuliakan lelaki pujaanmu itu.
Kamu tertipu ya? Ditinggal lelaki yang merampok kehormatanmu? Selamat, kau layak dapat surga. Tapi surga para iblis.Â
Hikayat pedaringan dobol. Hancurnya kesucian. Kehormatan. Kau sudah gadaikan surgamu. Aku yang menjaga kehormatanmu, kau katakan tai.Â