3. Prioritas wirausaha berkelanjutan dengan sinergi kemitraan model plasma yang adil dan amanah. Para pembudidaya difasilitasi pengadaan kolam, pengolahan air bioflok, bibit, pakan hingga pembelian kembali hasil panen oleh Redtis. Selama satu kali masa budidaya, Redtis juga melakukan pendampingan agar petani plasma punya pengetahuan yang cukup untuk melanjutkan budidaya. Redtis bukan tengkulak dan tidak memonopoli hasil panen, tapi memfasilitasi pembelian kembali hasil panen dengan harga tetap menguntungkan pembudidaya. Jika pembudidaya yang bersangkutan punya kemampuan memasarkan sendiri, itu merupakan berkah keuntungan bagi pembudidaya sendiri, karena nilai jual ikan nila stabil.
Redtis bersifat independen dan murni membangun ekonomi kreatif sehingga masyarakat pembudidaya berdaya dalam usaha meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraannya. Segmentasi pembesaran nila yang ditawarkan Redtis adalah pembesaran ikan nila. Kunci suksesnya adalah mematuhi CBIB, yaitu SOP cara budidaya ikan yang baik dan benar. SOP itu sudah melalui riset dan penelitian yang teruji akurat dan terbukti. Para pembudidaya baru tidak perlu mengikuti apa kata orang, kata YouTube atau kata siapapun karena hal itu tidak bisa dipertanggung jawabkan. Dalam skala bisnis, untuk apa eksperimen seumur hidup, justru buang waktu, buang tenaga dan buang biaya, terus kapan sukses sejahtera dari budidaya jika hidupnya nuruti kata orang dan terus menerus eksperimen? Redtis sudah lebih dahulu mencoba dan sudah terbukti akurat.
Asset kolam dan seluruh peralatan adalah hak milik pembudidaya. Sinergi ini tetap menguntungkan pembudidaya, sepanjang bibit, pakan dan SOP CBIB dipatuhi dan tidak dilanggar, tingkat keberhasilan panen bisa mencapai standar kualitas. Perlu diingat, budidaya ikan, adalah budidaya makhluk hidup yang ikannya bisa mati sewaktu waktu oleh sebab tidak patuh pada SOP CBIB. kepatuhan itu adalah standar minimalis menekan kegagalan panen dan pemenuhan standar tingkat kualitas dan keberhasilan panen berdasarkan riset dan pengalaman.
Redtis hanya memfasilitasi mereka yang mau serius berbudidaya dengan sinergi kelompok yang terus ditata menuju managemen profesional. Bagi yang tidak berminat, tidak ada paksaan. Redtis hanya menginspirasi mereka yang bisa membaca peluang usaha dimasa depan.
Kepercayaan pada Redtis bisa dibuktikan dengan jumlah kolam plasma kemitraan yang hingga awal Februari 2022 mencapai 100 kolam diwilayah Bakalan Krajan Kota Malang dan 200 kolam di wilayah luar, antara lain di Jombang, Nganjuk, Blitar, kab. Malang, Batu, Surabaya dan Tulungagung. Pertumbuhan kolam ini tercapai karena kepercayaan akan kesuksesan budidaya nila.
Peluang ini bisa diambil kawula muda dan para pensiunan. Budidaya nila ini bisa dikerjakan dirumah. Dilahan terbatas. Dan kolam tidak berbau. Estimasi panen bisa diraih dalam masa budidaya 4 bulan. Redtis juga menyediakan bibit berkualitas unggul berupa nila merah. Hal hal lain bisa dibaca dituliskan selanjutnya.
Selam Sukses, Salam Budidaya bersama Redtis.
Malang, 7 Februari 2022
Ditulis oleh Eko Irawan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H