Mohon tunggu...
Eko Irawan
Eko Irawan Mohon Tunggu... Penulis - Menulis itu Hidup
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Pantang mundur seperti Ikan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Rumah Kosong Sang Penengah (Hari Hari Puisiku #16)

5 Februari 2022   15:15 Diperbarui: 5 Februari 2022   15:19 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Entah berapa waktu, tak lagi bertamu. Saat semua pituturnya dilanggar. Atas nama ego. Merasa tak perlu usaha cari rejeki. Maunya enak. Cukup rebahan. Dan uang melimpah.

Entah berapa waktu. Bertarung demi hasrat rahasiamu. Pura puramu. Sandiwaramu. Hati dan jiwamu untuk pangeran lain. Dan aku kau tuntut atas nama tanggung jawab. Tapi yang kau istimewa kan dia. Pujaanmu.

Entah berapa waktu. Saat semua omonganmu dikabulkan Tuhan. Kau ingin kapokan diriku. Agar sengsara. Tapi kau butuh aku. Butuh cuan dari dompet lusuhku. Sementara yang menikmati itu dia, sang pangeran baik hati. Kamu waras?

Rumah kosong sang penengah. Tinggal sandal yang merana. Tuan rumah sudah pergi selamanya. Kita tak bisa berharap manusia. Tinggal kenangan, tinggal kita yang harus terjemahkan sendiri.

Soal kita sudah tamat. Bertahan akan sengsara. Akan menambah luka tanpa obat. Tiada lagi penengah yang adil bijak. Saatnya putuskan. Tutup buku kesengsaraan ini. Selesai.

Seperti rumah kosong sang penengah. Apa yang kau harapkan sudah melompong. Diteruskan hanya menunggu pepesan kosong. Tiada guna, buang waktu buang umur. Terjebak hukuman sabdamu sendiri. Itu diijabahi Semesta. Sebelum terlambat, pergilah saja. Sesalmu tiada guna.

Malang, 5 Februari 2022

Oleh Eko Irawan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun