Terima kasih Kompasiana telah memberikan apresiasi centang biru untuk akun saya terhitung sejak Jumat, 28 Januari 2022. Hal ini merupakan Sebuah penghargaan sekaligus tantangan bagi saya untuk lebih baik dalam menghasilkan karya.Â
4 hari belakang, saya tidak menulis. Bukan karena kena apa, tapi karena saya tidak punya paket data. Puasa tidak menulis selama 4 hari jadi ajang introspeksi bahwa roadmap karya yang saya canangkan untuk diri sendiri, ternyata butuh asupan bernama paket data internet.
Dan disaat bisa online lagi, saya dapat dua kejutan istimewa. Redtis dan centang biru.
Transformasi ini memang jadi tantangan bagi saya untuk lebih meningkatkan kapasitas saya dalam mengembangkan apa yang sudah dirintis selama ini. Semangat terus dan terus semangat adalah bekal melahirkan konsistensi yang saling bersinergi dalam upaya membangun roadmap karya berkelanjutan.
Memaksa menulis dan paket dataÂ
Ide itu mahal, saat paket data tersedia, kadang ide tulisan tidak datang. Walhasil jadilah browsing melulu, tanpa output karya. Namun, saat paket data habis, dan tidak bisa beli, ada ide, efeknya ternyata sama saja. Tak bisa nulis.
Keberadaan apresiasi centang biru, merupakan apresiasi Kompasiana terhadap akun saya, sekaligus tantangan. Harus bisa lebih baik dan inilah saatnya memaksa diri meningkatkan kapasitas. Mulailah cari cara memaksa diri menulis dengan artikel bersambung. Roadmap karya saya adalah melahirkan karya berkesinambungan. Dengan cara ini, membuat saya memaksa diri banyak belajar hal hal baru.Â
Salah satu kendala yang menghambat adalah ketersediaan paket data. Syukur jika kedepan dapat k reward, jadi kendala ini bisa segera teratasi. Jika belum, berarti harus berjuang memastikan ketersediaan paket data.Â
Reenactor, Diecaster dan RedtisÂ
Salah satu cara saya mempertahankan moodbooster menulis adalah bergabung dengan skuad inovasi dan menjadi bagian dari proses perjuangan mereka.Â