Apalah arti pesta kembang api. Bakar uang, untuk mewarna langit. Kumpul kumpul, bakar jagung, ikan dan ayam. Sungguh aku kehilangan makna tahun baru. Kesepian ditengah ramainya perayaan.
Tahun itu hanya angka angka. Bulan. Hari. Jam dan detik. 2021 telah berakhir. Berdua tapi sendiri. Hingga habis Desember. Masih sendiri, merindukan pasangan.
Apalah arti cinta. Jika hati disisipi iklan. Bahwa tresnoku dulu dianggap tai. Penghinaan itu, terus terngiang. Tak ada obat mujarab. Untuk sembuh. Karena hatiku dianggap berisi kotoran taimu. Orang yang dulu kuperjuangkan.
Resolusi 2022 saatnya berdua. Karena 2021 berdua tapi sendiri. Sudah berakhir. Yang mengkhianatiku, pergi saja. Lakukan sendiri atau kau diusir karma. Itu akan lebih pedih bagimu.
Untuk yang akan datang, masuklah tanpa ragu. Prasangka itu setingan bacot orang iri. Mereka pemuja lambe turah. Jika kau percaya mereka, apa akan menjamin hidupmu? Bukti apalagi yang akan didustakan?
2022 saatnya berdua. Cinta ini jalan takdir jodoh kita. Ditolak, artinya kau mencari apa? Kita semakin menua, dan yang ada itu aku dan dirimu. Menunggu apa lagi?
Syukuri yang ada. Jalan sendiri sendiri adalah siksa. Jika sudah ada, kenapa tak satukan langkah, berjuang raih asa bersama. Tuhan, satukan kami. Saatnya berdua saatnya bahagia.
Malang, 1 Januari 2022
Oleh Eko Irawan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H