Mohon tunggu...
Eko Irawan
Eko Irawan Mohon Tunggu... Penulis - Menulis itu Hidup
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Pantang mundur seperti Ikan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Obsesium

22 Desember 2021   21:50 Diperbarui: 22 Desember 2021   21:55 196
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Obsesium (dokpri istimewa)

Dindaku. Kau pujaan ku. Aku ingin engkau. Ingin bersamamu. Hidup denganmu. Yang nyata. Bukan hidup dengan obsesi. Ada, tapi bayanganmu.

Dindaku, aku sudah lelah. Bercinta seperti ini. Lama lama aku gila. Berhalusinasi bersamamu. Aku bukan remaja lagi cintaku. 

Akankah menua dalam halusinasi. Bicara, tapi kau bayangan. Bercerita panjang lebar, tapi Dinda tak ada. Tak dengar. Tak pernah paham hatiku. Apakah ini cinta?

Cinta itu ada aku ada dirimu. Berbagi suka duka. Bersama tanpa alasan. Nyata ada, nyata berdua.

Tapi obsesi itu, aku ada. Mencintaimu. Tapi kau tak ada. Tak nyata. Tak menjawab cintaku. Banyak alasan untuk menolakku. Hingga kusakit sendiri. 

Sungguh cerita lelaki bodoh. Tak tegas. Tak jelas. Sikap mengambang ini, hanya membuang buang waktu. Harta berharga yang tak pernah bisa kembali. Hanya menunggu kekasih yang tak ada.

Obsesium. Ruang waktu bodoh lelaki kesepian. Cinta yang tak realistis. Mau maunya dipermainkan perasaan. Terpenjara dalam cinta yang hampa.

Renungan sikap. Bimbang tak tegas. Haruskah bunuh diri demi cinta yang tak ada. Andai kupergi, tak ada yang menangisi. Dibiarkan tanpa dicari.

Obsesium. Hidup matiku tak berharga. Cintaku ini tak dibutuhkan. Jika perlu aku diusir. Untuk melupakan cinta ini. Pergi terbunuh dalam kesakitan. Tanpa obat.

Sembuhkan aku dindaku. Aku ingin cinta nyata. Bukan halusinasi. Berdua tapi kau tak ada. Dibiarkan, kau akan lihat aku jadi lelaki gila. Yang buta mencintaimu. Tanpa dibalas.

Malang, 22 Desember 2021

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun