Mohon tunggu...
Eko Irawan
Eko Irawan Mohon Tunggu... Penulis - Menulis itu Hidup
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Pantang mundur seperti Ikan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kangenku Kau Jawab Bah

22 November 2021   18:05 Diperbarui: 22 November 2021   18:10 198
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dibilang kecewa, serasa bukan waktunya. Tapi inilah seni bercinta denganmu. Kekasihku. Kutersenyum dalam hati. Karena seperti itulah caramu mencinta.

Bah, itu dari kata Babah. Biarkan. Itu jawabmu. Saatku bilang padamu. Tentang kangen. Cinta. Dan perasaanku padamu.

Sepertinya kau tak peduli perasaan lelakimu. Tapi aku bisa membaca tulusnya cintamu, disorot matamu. Itu tak bohong. Tapi kau bohongi dirimu sendiri. Seolah tak cinta aku. Tak butuh hadirku.

Kaupun tak mengakui aku siapa. Hanya teman curhat. Teman reuni masa sekolah. Kau malu mengakui aku kekasihmu. Bukan jawaban iya, tapi bah.

Kangenku kau jawab bah. Kenapa sayangku? Hingga semua kenalan, mempertanyakan hubungan kita. Dikira dimanfaatkan. Diperalat. Dolanan. Dan lahirlah sejuta fitnah tentang aku dan dirimu. 

Cinta ya cinta. Bilang saja. Ditutupi malah bikin curiga. Apa susahnya bilang iya. Titik, tak perlu saling sakiti. Bikin kecewa. Toh, ini tulus diperjuangkan, bukan dusta yang dipermainkan.

Apakah kau menguji cintaku? Pembuktian sudah. Kurang apa lagi. Jika Tuhan telah berkata. Kun faya Kun. Maka Jadilah, kita berjodoh. Akankah kuasa Illahi akan kau ingkari juga ?

Malang, 22 November 2021

Oleh Eko Irawan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun