Mohon tunggu...
Eko Irawan
Eko Irawan Mohon Tunggu... Penulis - Menulis itu Hidup
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Pantang mundur seperti Ikan

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Nobar Film Perjuangan Karya Reenactor Ngalam

1 September 2021   19:36 Diperbarui: 1 September 2021   19:39 330
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Koleksi tersebut adalah replika yang dibuat dari barang bekas. Antara replika dan yang asli dibuat semirip mungkin, namun minus mekanisme senjata api yang sebenarnya. 

Untuk mendapatkan detail senapan yang dibuat replikanya, di tahun awal Reenactor berdiri, didapat dengan menjadi sahabat museum Brawijaya Malang. 

Teman teman ini membantu bersih bersih koleksi di museum milik Kodam V Brawijaya dan didapatlah detail model dari senjata yang sebenarnya. Setelah internet semakin canggih, sumber detail senapan semakin mudah diakses di dunia Maya.

Ukuran replika dibuat skala 1:1 sehingga sangat cocok untuk drama reka ulang dengan properti museum Reenactor Ngalam. Salah satu event yang diikuti Reenactor Ngalam adalah parade Juang Surabaya yang digelar dalam rangka hari pahlawan. Berikut bagaimana drama teatrikal tersebut digelar live dilapangan. 

Gelar Parade Juang disupport oleh komunitas Reenactor se indonesia dan merupakan acara paling Akbar dan merupakan kegiatan yang dikenal sebagai lebaran Reenactor. Sebuah kesempatan bertemunya pegiat sejarah genre Reenactor dari seluruh Indonesia.

Berikut liputan bagaimana drama teatrikal dimaksud. Apakah reenactorSudah layak untuk diangkat ke ranah sinema.

Seluruh properti dan pakaian yang digunakan untuk drama teatrikal tersebut sudah melalui riset sejarah otentik yang bisa dipertanggung jawabkan. Ada 2 kubu yang diperankan, satu pihak menjadi pejuang, pihak lain sebagai penjajah. Alur kisah drama juga menyesuaikan literasi sejarah. Jadi dalam Reenactor, tidak ada istilah ngawur. Semua ditelusuri secara otentik. 

Reenactor dan film merupakan dua hal yang bisa saling mendukung. Dunia cineas untuk film perjuangan sudah selayaknya berbincang dengan Reenactor untuk urusan detail riset sejarah otentik. 

Dalam Reenactor, semua hal detail untuk proses pemeran dalam film sejarah sudah ditelusuri secara detail. Untuk museum memang baru ada di malang, namun komunitas bergenre Reenactor ini sudah berkembang di kota kota di Indonesia, seperti Jogja, Jakarta, Bandung, Bangil, Semarang dan kota kota lainnya. 

Asyiknya Nobar film karya sendiri 

Salah satu kegiatan rutin yang dilakukan di museum Reenactor Ngalam adalah nobar film karya sendiri. Ini merupakan pembelajaran yang menarik dan merupakan keunikan sendiri bagi tamu tamu yang berkunjung ke museum Reenactor. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun